KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo diminta memberhentikan Enggartiasto Lukita sebagai Menteri Perdagangan. Ini harus dilakukan karena Enggar, sapaan dia, dianggap mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia.
“Maraknya impor pangan yang terjadi beberapa waktu belakangan, saya meminta Presiden Jokowi untuk bertemu secara informal dengan Ketua Partai Nasional Demokrat (Surya Paloh) untuk meminta usulan pengganti Enggartiasto karena sudah membahayakan ekonomi Indonesia,” ungkap begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, ditulis Kamis (22/3/2018).
Pemegang jurus Rajawali Ngepret itu menambahkan, saat ini impor tidak diperlukan secara mendesak. Hanya saja, ada pihak-pihak yang sedang mencari dana untuk menutup biaya politik.
“(Peluang) paling besar itu ada di impor pangan,” tuturnya.
Ia menambahkan, harga pangan yang diimpor ke Indonesia dua kali lipat lebih mahal dibandingkan harga pangan di negara lain. Jadi, pihak yang memperoleh kuota impor pangan tentu akan mendapat untung besar.
Lebih parahnya, kata Rizal, impor dilakukan pada waktu yang tidak tepat, yakni saat petani lokal justru panen hasil tanamnya. Kebijakan itu tentu menyebabkan harga anjlok dan merugikan para petani yang sejak lama menantikan hasil tanamnya.
Ia menyontohkan, hal itu terjadi di Brebes beberapa bulan lalu. Pemerintah memutuskan impor bawang justru ketika menjelang masa panen. Alhasil, harga bawang anjlok, petani pun misuh-misuh. Kemudian, saat panen selesai, impor malah berkurang, sehingga harga naik sekitar Rp10.000.
Begitu pula yang terjadi dalam kebijakan impor gula saat panen tebu, dan impor beras justru menjelang panen pada kuartal pertama tahun ini.
“Kalau impor karena cuaca dan lain-lain saya setuju, tapi tidak kalau kelangkaan ada dengan alasan yang dibuat-buat,” tegas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh