KedaiPena.Com – Pengamat Ekonomi Salamuddin Daeng meminta agar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memilih tim ekonomi yang mampu merespon cepat terhadap pelemahan ekonomi global dan ancaman resesi di kabinet periode kedua.
“IMF telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi global dipangkas, dari 3,3 persen ke 3 persen penurunan yang sangat tajam. Cina pertumbuhan sepanjang satu semester pertama turun dari 6,5 persen ke 6,2 persen. Ekonomi Singapura turun ke angka 1 persen, di luar prediksi pengamat dan ekonom. Perkembangan ini cukup mengagetkan,” ujar Daeng kepada wartawan, Jumat, (18/10/2019).
Daeng juga mengatakan bahwa susunan kabinet baru pemerintahan Jokowi-Ma’ruf harus merupakan respon terhadap situasi terkini. Orang-orang yang dipilih mesti benar-benar mempertimbangkan fakta yang ada.
“Kalau salah memilih orang maka akan menciptakan respon pasar yang negatif,” tegas Daeng.
Daeng menambahkan pelemahan ekonomi global sudah pasti berdampak pada Indonesia. Terutama terkait dengan pelemahan ekonomi Cina dan Singapura.
“Mengingat besarnya ketergantungan Indonesia pada pasar ekspor terutama Cina yang melibatkan lebih dari 20 persen perdagangan Indonesia,” papar Daeng.
Dengan kondisi demikian, Daeng menyarankan, agar presiden tidak perlu terburu-buru mengumumkan kabinet dan harus mempertimbangkan secara serius perkembangan situasi.
“Apalagi ditambah oleh perkembangan dalam penerimaan negara yang kurang menguntungkan. APBN Indonesia terancam dikembalikan ke posisi APBN 2015 sebagaimana dikatakan Wapres Jusuf Kalla,” ungkap Daeng.
Daeng melanjutkan pengangkatan kabinet yang terburu-buru, dapat dilihat sebagai politik untuk berbagi kekuasaan di antara oligarki politik berpotensi tidak didukung pasar.
“Padahal Indonesia membutuhkan kebijakan counter cyclical poicy untuk melawan resesi. Untuk itu fiskal Indonesia harus kuat. Demikian juga keuangan BUMN harus diperkuat. Sementara keadaan fiskal dan BUMN sedang dalam kondisi kurang menguntungkan,” beber dia.
Daeng menilai penundaan pelantikan kabinet diperlukan untuk melakukan seleksi yang lebih cermat. Daeng menegaskan kabinet harus benar-benar didukung rakyat.
“Sebab kalau tidak, ini akan sangat menyulitkan. Upaya-upaya pemulihan ekonomi ke depan yang memerlukan stabilitas politik yang baik. Para stakeholder yang terkait harus dimintai pandangan dalam seleksi kabinet ini,” tandas Daeng.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam akun Instagram pribadinya mengungkapkan ‘klue’ dari para pembantunya di kabinet. Gagang telepon ‘sabar sebentar lagi’ jadi kode dari Jokowi.
Dalam akun Instagram-nya Jokowi menegaskan susunan kabinet sudah rampung.
“Yang jelas, susunan kabinet untuk pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Saya akan umumkan segera setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober, bisa di hari yang sama, atau setelahnya,” kata Jokowi.
Laporan: Muhammad Hafidh