KedaiPena.com – Hubungan Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo dinyatakan sudah menjadi kehendak alam. Dan apapun yang dilakukan oleh pihak lawan, Jokowi dan Prabowo malah makin dicintai rakyat.
Presiden KAI, dr Ali Mahsun ATMO menyampaikan kisah saat Pemilu tahun 2019. Saat itu, Wali Allah Mbah Maemun Zubair bermunajat pada Allah, yang isinya adalah Jokowi an Prabowo, dikehendaki saling mengasihi.
“Atas kehendak Allah SWT dan didorong keinginan luhur demi keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, Jokowi dan Prabowo saling luruhkan diri bertemu di St MRT Lebakbulus Jakarta Selatan 13 Juli 2019. Seketika semua kondisi berbalik 180 derajat, bola panas jadi salju. Tak ada cebong, tak ada kampret. Yang ada hanya satu yaitu bangsa Indonesia. Itulah hukum alam semesta Tuhan yang tak bisa dipermainkan oleh siapa pun dan apa pun,” kata dr Ali Mahsun, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/1/2024).
Ia menyampaikan akar budaya bangsa ini adalah kekeluargaan. Di negeri ini pula, kepemimpinan paternalistik dan budaya patronase sangat kuat.
“Disamping punya wibawa, pengaruh dan kuasa, pemimpin punya ikatan yang kuat dengan yang dipimpin. Itulah obyektifitas bola panas seketika jadi salju saat Jokowi dan Prabowo bertemu dan bersatu 13 Juli 2019. Dan demikian pula jika sebaliknya,” ucapnya.
Dan kini, lanjutnya, bola panas itu bergeliat kembali jelang pencoblosan Pilpres 14 Februari 2024. Presiden Jokowi dan Capres Prabowo Subianto seakan jadi bulan-bulanan. Dijadikan musuh bersama dikeroyok dari segala lini. Diserang, dijelekkan, difitnah bahkan terhadap hal privacy. Digelindingkan narasi bujuk rayu para menteri mundur hingga.pemakzulan rezim Jokowi Ma’ruf Amin.
Bahkan Presiden dan Wapres atau pemimpin nasional Indonesia disamakan dengan sopir bus. Ia menyebutkan sebuah pitutur bijak sesepuh Jawa “Ngunu yo ngunu tapi yo ojo ngunu. Boleh punya keinginan duduki kursi kekuasaan Presiden dan Wapres 2024-2029 namun jangan gunakan segala cara dalam merengkuhnya”.
“Pak Jokowi tetap sabar, senyum dan tenang, tetap SST ya. Pak Prabowo tetap senyum, joget dan gemoy ya. Jokowi dan Prabowo makin dikuyo-kuyo, makin dicintai rakyat dan bangsa Indonesia. Dan tanpa bermaksud mendahului kehendak Tuhan, makin lejitkan suara Prabowo Gibran Menang Satu Putaran 53-54 persen Pilpres 14 Februari 2024. Don’t worry be happy, kemenangan ini adalah kemenangan Indonesia,” pungkas Ketua Umum KERIS dan Ketua Umum APKLI Perjuangan.
Laporan: Tim Kedai Pena