KedaiPena.com – Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri merupakan langkah tepat. Karena akan menimalisir konflik yang terjadi di tubuh Polri.
Demikian dikatakan oleh peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo saat diwawancara oleh KedaiPena.com, Sabtu (18/6)
Karyono menilai, pemilihan Tito menjadi calon Kapolri merupakan langkah yang progresif revolusioner yang dilakukan Presiden. Untuk membangun dan menata kembali institusi Polri yang lebih berwibawa.
“Nampaknya, alasan mengapa Presiden lebih memilih Tito yang lebih muda di tengah para bintang senior, disebabkan karena beliau ingin memutus mata rantai persaingan di antara para jenderal senior. Justru jika presiden memilih satu diantara jenderal senior maka dikuatirkan akan menimbulkan gesekan keras yang terjadi di tubuh polri,†ungkapnya.
Ia menambahkan, dari segi kemampuan, Budi Gunawan sebenarnya dinilai sangat tepat memimpin Polri. Tetapi dikuatirkan akan menimbulkan polemik di masyarakat.
“Ya publik sudah tau kalau BG (Budi Gunawan-red) didorong jadi kapolri akan menimbulkan kontroversi terkait masa lalunya yang dipenuhi masalah hukum. Selain itu publik juga mengetahui terjadinya persaingan di antara perwira tinggi senior di polri,†tutupnya.
(Apit/ Dom)