TANGGAL 6 Maret 2017, kita mengenang 112 tahun dr. Johannes Leimena. Dokter Johannes Leimena (lahir di Ambon, Maluku, 6 Maret 1905 – meninggal di Jakarta, 29 Maret 1977 pada umur 72 tahun) adalah salah satu pahlawan Indonesia. Mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2010.
Ia merupakan tokoh politik yang paling sering menjabat sebagai menteri kabinet Indonesia dan satu-satunya menteri Indonesia yang menjabat sebagai menteri selama 21 tahun berturut-turut tanpa terputus.
Leimena masuk ke dalam 18 kabinet yang berbeda, sejak Kabinet Sjahrir II (1946) sampai Kabinet Dwikora II (1966), baik sebagai menteri kesehatan, wakil perdana menteri, wakil menteri pertama maupun menteri sosial. Selain itu Leimena juga menyandang pangkat Laksamana Madya (Tituler) di TNI-AL ketika ia menjadi anggota dari KOTI (Komando Operasi Tertinggi) dalam rangka Trikora. Beberapa kali Leimena dipercayakan sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia oleh Soekarno.
Keprihatinan Leimena atas kurangnya kepedulian sosial umat Kristen kala itu terhadap nasib bangsa merupakan hal utama yang mendorongnya untuk aktif pada “Gerakan Oikumene”. Pada tahun 1926 Leimena ditugaskan untuk mempersiapkan Konferensi Pemuda Kristen di Bandung. Konferensi ini adalah perwujudan pertama Organisasi Oikumene di kalangan pemuda Kristen.
Setelah lulus studi kedokteran STOVIA, Leimena terus mengikuti perkembangan Christelijke Studenten Vereeniging op Java (CSV) yang didirikannya saat ia duduk pada tahun ke-4 di bangku kuliah. CSV merupakan cikal bakal berdirinya GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) tahun 1950.
Dengan keaktifannya di Jong Ambon, ia ikut mempersiapkan Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928, yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
Kita kenang dr. Johannes Leimena dan harus kita teladani kesedarhanaan beliau, semoga GMKI semakin proaktif dan terdepan dalam kemajuan Bangsa dan Negara ini.
Ut Omnes Unum Sint
(Biarlah Semuanya Menjadi Satu)
Oleh Swangro Lumbanbatu, ST, KOORDINATOR WILAYAH I GMKI