KedaiPena.Com- Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Johan Budi mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus dapat cermat dalam membentuk panitia seleksi (pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Johan Budi sepakat dengan permintaan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada Presiden RI Jokowi agar cermat dalam menentukan pansel pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Apa yang disampaikan oleh ICW tentu , menjadi harapan kita semua saya sebagai Anggota Komisi III juga senada harapannya,” imbuh Johan Budi, Jumat,(10/5/2024).
Johan Budi berharap, Jokowi dapat
menyusun pansel KPK yang memiliki kapabilitas dan integritas.
“Agar pemerintah, dalam hal ini pak presiden menyusun atau membentuk Panitia Seleksi yang benar-benar punya kapasitas, kapabilitas, dan juga integritas gitu,” papar dia.
Dengan demikian, tegas Johan Budi, sosok-sosok calon pimpinan KPK yang dipilih melalui DPR RI merupakan pihak yang mumpuni.
Dalam hal ini, kata Johan Budi, DPR RI akan menjadi pihak yang melakukan uji kelayakan dan kepatutan para anggota pansel sebelum akhirnya dilantik Presiden Jokowi.
“Sehingga nanti yang dihasilkan dalam proses seleksi di pemerintah melalui pansel yang dibentuk oleh presiden itu benar-benar menghasilkan kandidat-kandidat yang mumpuni gitu. Saya kira itu,” tegas dia.
Johan Budi menerangkan, dalam konsepnya seleksi pansel pimpinan KPK nantinya akan disusun Presiden Jokowi dan terpilih menjadi 10 orang.
Setelah terpilih 10 orang, nantinya akan dibawa ke DPR RI untuk kembali diseleksi hingga dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Dari 10 nama itu, nantinya terpilih 5 nama dan dibawa kembali ke Presiden untuk dilantik menjadi pansel.
“Di DPR milih 5 dari 10 itu sehingga yang dipilih dari pansel harus yang benar-benar yang mumpuni lah yang punya integritas sehingga nanti DPR tinggal memilih dari yang 10 itu yang terbaik dari hasil seleksi itu. Karena kan nanti di fit and propernya di DPR kan,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi