KedaiPena.Com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut sistem ekonomi Indonesia neoliberalisme. Menurut JK, sudah tidak relevan lagi berbicara sistem ekonomi neoliberalisme.’
Hal tersebut dibantah langsung oleh Ketua DPP Partai Gerindra Heri Gunawan. Menurut Heri, jika dilihat kondisi saat ini ekonomi Indonesia memang sepenuhnya telah neoliberalisme.
Indonesia, lanjut Heri, kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, tetapi rakyat Indonesia saat ini hidup dalam ketimpangan dan kemiskinan. Negara kaya raya, tetapi masih banyak rakyat hidup miskin inikan namanya paradok.
“Coba aja lihat realitanya,semakin sedikit peran pemerintah. Dan, sekarang 29 juta masyarakat hidup miskin, 68% terancam miskin, 72% tanah kita bukan dikuasai bukan pribumi,” ungkap dia kepada KedaiPena.Com, Kamis (5/4/2018).
Heri menegaskan, jika melihat kepemilikian rekening di Indonesia, dari 183 juta orang kelas menengah Indonesia 98%-nya memiliki rekening di bawah Rp100juta.
Tidak hanya itu, lanjut Heri, dari 80 ribu orang hanya memiliki simpanan di bawah Rp5 miliar. Terlebih lagi 51% investasi asing yang masuk ke Indonesia mengucur ke sektor keuangan.
“Coba saja rasakan, gak perlu berdebat kusir-lah. Sebagian besar diserahkan ke pasar dan semakin sedikit peran pemerintah,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI ini.
“Dengan kondisi demikian pemerintah tidak boleh ragu-ragu untuk turun tangan dan membantu pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus segera keluar dari ‘middle income trap’,” tandas dia.
Laporan: Ricky Sismawan