KediaPena.Com – Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra meminta agar pemerintah dapat segera mempersiapkan skenario atau opsi karantina wilayah jika memang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tertuang dalam PP nomor 21 tahun 2020 tidak berjalan dengan maksimal.
“Saya sarankan agar Pemerintah mulai bersiap-siap menghadapi risiko terburuk kalau akhirnya tidak punya pilihan lain menghadapi wabah virus Corona, kecuali memilih menerapkan Karantina Wilayah, jika pandemi ini ternyata tidak mampu dihadapi dengan PSBB,” tegas Yusril dalam keterangan, Rabu (1/4/2020).
Yusril menjelaskan alasanya menyampaikan hal tersebut lantaran kebijakan PSBB ini hanya mengulang apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
“PSBB ini, PP 21 Tahun 2020 ini hanya mengulang apa yang sudah diatur dalam UU No 6 Tahun 2020. PSBB dilaksanakan “paling sedikit” dalam bentuk (a) peliburan sekolah dan tempat kerja (b) pembatasan kegiatan keagamaan (c) pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum,” tegas Yusril.
Yusril menambahkan ketiga hal yang dicakup PSBB ini sebenarnya sudah dilaksanakan oleh daerah baik ada maupun tidak ada PSBB. Namun apa yang sudah dilaksanakan itu tidak mampu membatasi penyebaran virus Corona.
“Menjelang akhir bulan Maret, tinggal dua provinsi yang belum ada pasien positif Corona yakni Bengkulu dan Bangka-Belitung. Pas tanggal 31 Maret dua provinsi itu ternyata tak mampu bertahan menghadapi wabah yang ganas ini,” sambung Yusril.
Yusril melanjutkan pada hari pertama diterbitkanya PP juga belum nampak adanya Keputusan Menkes atau Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Corona Virus yang menyetujui permintaan daerah tertentu untuk daerahnya dinyatakan diberlakukan PSBB.
“Daerah-daerah itu sebagiannya malah sudah bertindak lebih jauh dari apa yang mungkin dapat dilakukan dengan sekedar tiga hal dalam PSBB seperti di atas,” jelas Yusril.
Yusril menegaskan bahwa opsi karantina wilayah juga jauh lebih baik daripada pemerintah menerapkan darurat sipil yang diatur dalam Perpu No 23 Tahun 1959.
“Saya kira inipun tidak akan menyelesaikan masalah. Jika keadaan makin memburuk dugaan saya Pemerintah tidak akan punya pilihan lain kecuali menerapkan Karantina Wilayah, sebuah konsep yang mendekati konsep “lockdown” yang dikenal di beberapa negara, dengan segala risiko ekonomi, sosial dan politiknya,” tandas Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini.
Laporan: Muhammad Hafidh