KedaiPena.Com- Gerindra dan PKB diyakini akan pisah jalan di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KIR jika memang nantinya Prabowo Subianto meminta agar Gubernur Jawa Timur atau Jatim Khofifah Indar Parawansa. Hal itu disampaikan oleh Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga.
Jamaluddin sapaanya merespons pertemuan pertemuan tertutup Prabowo Subianto dengan Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Senin,(13/2/2023). Jamaluddin menilai, Prabowo tampaknya meminta kesediaan Khofifah untuk menjadi cawapres pada Pilpres 2024 dan hal itu dapat terlihat dua hal.
“Pertama, pertemuan dilakukan tertutup. Ini artinya, ada hal sangat rahasia yang ingin disampaikan Prabowo kepada Khofifah. Hal rahasia itu untuk saat ini kiranya berkaitan dengan pendampingnya pada Pilpres 2024,” jelas dia, Selasa,(14/2/2023).
Ia memaparkan, pertemuan itu tampaknya lanjutan yang dilakukan 3 Mei 2022. Karena itu, pertemuan tertutup di kawasan Gubeng itu untuk mematangkan duet Prabowo-Khofifah pada Pilpres 2014.
“Dua, Prabowo memuji Khofifah setelah usai pertemuan. Pujian terhadap keberhasilan Khofifah memimpin Jawa Timur mengindikasikan kelayakannya menjadi cawapres,” beber dia.
Ia menerangkan, pujian Prabowo itu merupakan bentuk komunikasi politik indirect. Prabowo tidak menyatakan ini lho bakal cawapresnya. Namun dengan menyatakan beragam prestasi Khofifah, Prabowo sudah memberi sinyal inilah sosok yang paling layak jadi cawapresnya.
“Duet Prabowo-Khofifah memang lebih kompetitif dibandingkan Prabowo-cak Imin. Suka tidak suka Khofifah memang lebih menjual daripada Cak Imin,” tutur dia.
Dengan demikian, tegas dia, Prabowo akan berpeluang menang di Jawa Timur bila berpasangan dengan Khofifah. Hal itu dapat menebus kekalahannya di Jawa Timur pada Pilpres 2019.
“Hanya saja, kalau Khofifah nantinya jadi cawapresnya Prabowo, maka tertutuplah peluang Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk menjadi cawapres. Padahal, cak Imin sudah melakukan berbagai manuver agar Prabowo menjadikannya cawapres,” beber dia.
Karena itu, tegas dia, bila Khofifah jadi cawapres Prabowo bukan restu Cak Imin maka ada kemungkinan koalisi Gerindra-PKB akan bubar. PKB bisa saja berlabuh ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atau ke PDIP.
“Kalau hal itu terjadi, maka Gerindra belum dapat mengusung Prabowo-Khofifah pada Pilpres 2024. Sebab, Presidential Threshold (PT) 20 persen tidak terpenuhi,” tegas dia.
Laporan: Tim Kedai Pena