KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, motivasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak, baik usulan untuk 2022, 2023 maupun 2024, sebenarnya tidak ada manfaatnya.
Bagi Pangi begitu ia disapa, usulan tersebut mudaratnya lebih banyak misalnya, anggota KPPS yang meninggal jumlahnya meningkat, dan surat suara yang banyak membuat perhitungannya terlalu lama, berhari-hari.
“Pilkada serentak ini agenda apaan? efisiensinya enggak ada, untuk partisipasi juga enggak terlalu efektif,” tegas Pangi, ditulis, Senin, (1/2/2021).
Menurut Pangi, Pilkada serentak justru akan memperberat pekerjaan KPU sebagai penyelenggara, dan mempersulit kerja Mahkamah Konstitusi (MK) ketika nanti ada sengketa.
“Ini kalau hanya kerja lima tahunan begini, saya minta KPU bubarin aja, ganti EO (event organizer) aja ke depan,” tegasnya.
Alasan Pangi menyebut KPU sebaiknya dibubarkan jika Pilkada, Pemilu dan Pilpres digelar serentak, menyebabkan penyelenggara hanya bekerja lima tahunan. Padahal, KPU di gaji perbulan dari uang negara.
“Karena kerja sekali lima tahun kok, kan negara gaji mereka perbulan. jadi menurut saya lebih banyak mudaratnya,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan