KedaiPena.Com- Plt Deputi Kawasan Asia dan Afrika BP2MI Wisantoro mengucapkan, rasa berbela sungkawa atas meninggalnya Afriyani (19) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diitemukan tewas dalam koper di Mekkah, Arab Saudi.
Hal tersebut disampaikan oleh Wisantoro saat mengantar jenazah Afriyani ke kediamanya di kampung Bakung RT 04 / RW 01 Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Minggu, (31/1/2021).
“Kami atas nama pemerintah menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan,” katanya.
Wisantoro mengatakan proses pemulangan jenazah dari Mekkah sampai ke kampung halaman berjalan dengan lancar.
“Mulai dari Jeddah sampai ke Jakarta lalu dari pengeluaran kargo jenazah kita lancar semua, dan alhamdulillah almarhumah Afriyani Binti Badri sudah sampai kampung halamannya,” tambahnya.
Ia pun menyampaikan, BP2MI melibatkan beberapa pihak yang lain dalam pemulangan Afriyani.
“Dari awal, tentu ini kerjasama dengan perwakilan RI yaitu KJRI Jeddah dan dari kemenlu, karena itu masih perwakilan RI dan sekarang kami serahkan kepada keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala UPT BP2MI Kota Serang , Lismia Elita mengatakan kejadian yang menimpa Afriyani ini harus menjadi sebuah pembelajaran kepada calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
“Mungkin (kasus, red) Afriyani sebagai pelajaran buat kita semua jangan sampai seperti ini lagi, dan semoga kedepan bisa lebih baik lagi dan jangan sampai terbujuk dengan informasi yang hoax,” ujar Lismia.
Lismia mengingatkan, kepada CPMI untuk tidak terbujuk oleh calo-calo yang membujuk untuk berangkat bekerja keluar negeri dengan cara ilegal.
“Untuk masyarakat jangan sampai terbujuk rayu dengan calo yang mengatakan timur Tengah untuk pembantu rumah tangga itu masih dibuka itu salah, karena timur Tengah itu ditutup untuk pembantu rumah tangga,” katanya.
“Jadi kalau sekrang ingin mencari informasi peluang kerja itu ada di dinas ketenagakerjaan, ada UPTD BP2MI serang, atau masyarakat dapat mendownload aplikasi sibanten,” sambungnya.
Menurutnya, saat ini yang sedang menjadi tren bagi PMI adalah untuk penempatan Japan.
“Sekarang yang sedang tren itu ke Japan, kenapa tidak ke Japan ada peluang bagus san gaji yang besar. Dari pada saudi di sana tidak mengerti bahasa dan tidak bisa apa-apa jadi nantinya ada permasalahan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi