KedaiPena.com – Jenazah Parado Toga Fransriaono Siahaan, petugas pajak KKP Pratama Sibolga yang menjadi korban pembunuhan sadis Wajib Pajak berinisial AL (45) di Gunung Sitoli akhirnya diberangkatkan ke Kota asalnya Medan.
Saat ini, jenazah masih menunggu proses penerbangan dari bandara Ferdinan Lumban Tobing Pinangsori Sibolga, setelah sebelumnya diberangkatkan melalui jalur laut dari pelabuhan Gunung Sitoli menuju Pelabuhan Sibolga.
“Ya benar, penerbangan jam 10.45 wib, menggunakan pesawat Susi Air,†ujar Kepala Bandara FL Tobing Ambarukmo kepada KedaiPena.com, Rabu (1/4).
Diberitakan sebelumnya, dua petugas pajak masing-masing Parada Toga Frans (30) yang merupakan juru sita KKP Pratama Sibolga dan Soza Nolo Lase (30), honorer KKP Gunung Sitoli bernasib naas saat menjalankan tugas penagihan pajak di kota Gunung Sitoli, Selasa (14/2).
Kedua petugas itu tewas ditangan Wajib Pajak (WP) berinisial AL alias Ama Teti (45) secara sadis. Soza dibunuh menggunakan sebilah pisau, sementara Parado dibunuh menggunakan batu.
Kapolres Nias AKBP Bazawato Zebua menjelaskan, kronologis kejadian bermula saat kedua petugas pajak itu mendatangi gudang karet milik AL yang berada di jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao, Kota Gunung Sitoli.
Oleh petugas pajak, AL diserahi lembaran yang menerakan tunggakan pajak sebesar Rp14,7 Miliar. Melihat jumlah tunggakan yang demikian besar, AL merasa tak mampu melakukan pelunasan.
Keduanya pun disuruh menunggu di sebuah gubuk tak jauh dari gudang. Sementara pelaku AL masuk ke dalam gudang dan mengambil sebilah pisau.
Korban pertama AL yakni Soza yang ditikam membabi buta. Sementara Parada disebutkan sempat berusaha melarikan diri, namun terpeleset jatuh dan kembali menjadi korban kesadisan AL.
“Namun korban (Parada-red) jatuh karena terpeleset. Saat itu pelaku mengambil batu dan memukulkan ke bagian kepala. Korban tewas ditempat,†terang Kapolres.
Usai membunuh, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolres Nias. Sementara jasad kedua korban di otopsi ke rumah sakit Gunung Sitoli.
Informasi diterima, kejadian itu mendapat perhatian serius dari Presiden Joko Widodo. Presiden meminta kasus itu diungkap secara tuntas.
(Dom)