KedaiPena.Com – Menjelang bulan ibadah puasa 1438 H, keberadaan gas melon 3 kilogram semakin langka di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Warga di dua daerah itupun mengeluh, sulitnya mendapatkan gas menyebabkan warga tak bisa mengelak untuk membeli gas dengan harga tak wajar di tingkat pengecer.
“Disini (kelurahan Pancuran Kerambil, Sibolga-red) memang susah kali cari gas, kemarin saya sampai beli di pengecer Rp22 ribu, ya terpaksa daripada gak masak di rumah,” ujar Endang, ibu rumah tangga di Kota Sibolga, Rabu (23/5).
Menurut Endang, kelangkaan gas memang semakin sering terjadi beberapa hari terakhir. Di sejumlah pangkalan di Kota Sibolga, gas lebih sering habis.
“Anehnya, di pangkalan nanti udah habis, di pengecer-pengecer kadang masih ada, makanya harganya suka-suka mereka,” keluh Endang.
Sementara itu, Juliriani, warga Kelurahan Sibuluan Raya, Kabupaten Tapteng mengeluhkan hal serupa. Kelangkaan sering didapati saat hendak membeli gas di pangkalan-pangkalan resmi penjual gas.
Namun ketika menemukan ada pengecer yang masih memiliki stok tabung gas itu, harganya melambung bahkan mencapai Rp25 ribu per 1 tabung.
“Disini Rp25 ribu 1 tabung, naik kali harganya,” tutur Juliriani.
Ibu dua anak ini pun berharap, agar pemerintah melakukan pengetatan pengawasan terhadap distribusi penjualan gas melon. Apalagi menjelang bulan puasa yang kian dekat.
“Ya, masyarakat tentu berharap karena ini kan gas subsidi, masyarakat yang berhak lah yang menerima, jangan ada yang main-main dengan harga, karena masyarakat juga jadi korbannya,” harapnya.
Amatan di lapangan, masyarakat di dua daerah itu memang sering mengalami kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kilogram. Tak jarang, karena kelangkaan itu, warga terpaksa mencari jauh dari kediamannya untuk dapat membeli tabung gas.
Laporan: Dom