KedaiPena.Com – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai sosok menteri dari kalangan partai politik tidak akan dipertahankan
di kabinet kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Menteri dari partai, jarang yang dipertahankan. Biasanya partai bergantian merekomendasikan kader yang jadi menteri,” ujar Ujang kepada KedaiPena.Com, Jumat, (23/8/2019).
Ujang memandang jarang menteri kalangan partai akan menjabat dua kali berturut- turut. Semua biasanya, tergantung rekomendasi partainya ke Jokowi.
“Sosok yang akan dipertahankan lebih banyak dari profesional. Dan itu wajar. Karena Jokowi memilih langsung kaum profesional tersebut,” beber Ujang.
“Namun jika tidak direkomendasi artinya ada kader lain yang disiapkan untuk diplot sebagai menteri,” ungkap Ujang.
Meski demikian, Ujang meyakini, Jokowi akan mempertahankan sosok menteri yang berprestasi, memiliki dedikasi, dan loyalitas tinggi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan sudah rampung menyusun Kabinet Kerja Jilid II.
Dengan begitu, dia sudah memiliki nama-nama menteri yang akan bekerja bersamanya hingga 2024.
Porsi jatah menteri itu pun telah ditetapkan, di mana 45 persen untuk partai politik (parpol) dan sisanya 55 persen profesional.
Beberapa parpol sudah buka-bukaan mengenai jatah menteri yang diberikan Jokowi.
Contohnya adalah PPP, PKB dan Golkar yang menyebut akan mendapatkan jatah menteri lebih dari satu di kabinet Presiden Jokowi periode kedua ini.
Laporan: Muhammad Hafidh