KedaiPena.Com – Ubedilah Badrun analis politik dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta) menyebut rakyat saat ini sudah bosan dengan dramaturgi politik, pencitraan dan janji-janji palsu yang terus dipertontonkan oleh pemerintah Jokowi.
Karena itu ia menegaskan pemimpin yang dibutuhkan Indonesia, khususnya pada Pilpres 2024, harus memiliki karakter yang berlawanan atau antitesa dari penguasa yang sekarang, yaitu Jokowi.
Ubedilah menyebut, tokoh nasional Dr Rizal Ramli masuk dalam kategori sosok antitesa Jokowi.
“Kita butuh pemimpin yang punya integritas, tegas, visioner, inovatif, demokratis, menjunjung tinggi kemanusiaan, mengutamakan kepentingan nasional dan rakyat jelata,” tegas Ubedilah Badrun.
Kriteria ini, sambungnya, terdapat pula pada diri Rizal Ramli. Sosok yang layak diduetkan dengan Rizal Ramli, menurutnya, adalah Anies Baswedan.
Rizal Ramli dan Anies Baswedan, lanjut Ubedilah Badrun, sangat patut diperhitungkan dalam Pilpres 2024. Bahkan pantas untuk diduetkan.
“Pemimpin cerdas, pro rakyat dan pro keadilan tentu tidak akan melakukan utang ugal-ugalan, tidak KKN. Malah mengatasi utang dengan kecerdasannya,” kata Ubedilah lagi menunjuk pada track record Rizal Ramli sebagai ekonom yang memihak kepada kepentingan mayoritas rakyat.
Sementara itu Kodinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M Massardi mengintrodusir istilah baru berkaitan dengan Indonesia pasca Jokowi.
Ia menyebut Indonesia pasca Jokowi akan segera memasuki fase MBI atau Masyarakat Baru Indonesia.
“Pasca Jokowi akan tumbuh MBI. Masyarakat akan hidup rukun tanpa phobia agama, etnis dan golongan,” tegasnya.
Hal positif lainnya yang akan terjadi di era MBI, menurut jubir Presiden Abdurrahman Wahid ini, demokrasi akan tumbuh subur.
“Sehingga jika pemerintah salah bisa lekas ketahuan, karena rakyat tidak didisain untuk ributin soal agama melulu,” ujar mantan wartawan yang belum lama ini meluncurkan buku Antologi Puisi Pengantar Pergantian Kekuasaan ini.
Fakta dan realitas hari ini negeri ini memang sedang berada di dalam situasi yang sangat sulit, akibat penguasa yang lemah dan tidak memiliki keberpihakan kepada mayoritas rakyat. Selain berpihak kepada oligarki.
Karena itu memang dibutuhkan pemimpin yang amanah, memiliki integritas, cerdas, dan mampu mencari solusi jitu dalam bidang ekonomi, sosial dan kebangsaan.
Laporan: Muhammad Lutfi