KedaiPena.Com – Dalam dua hari ini, di wilayah Sumatera Utara sudah ditemukan sebanyak 112 titik api. Titik api ini tersebar di lima belas kapubaten dimana paling banyak ditemukan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Simalungun, dan Toba Samosir, dimana wilayah ini adalah areal kawasan Danau Toba.
Selain itu ada di Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, dan Tapanuli Selatan. Untuk di wilayah pulau Sumatera sendiri ditemukan sebanyak 288 ‘hot spot’.
“Sangat kuat dugaan kami bahwa hutan dan lahan sengaja dibakar baik untuk kepentingan ‘replanting’ dan pembukaan lahan baru, untuk kebutuhan kebun sawit jika melihat sebaran titik api tersebut. Selain itu bisa jadi untuk kebutuhan infrastruktur dan kebun-kebun rakyat,” kata Sekretaris Jenderal Komunitas Peduli Hutan Sumatera Utara (KPHSU) Jimmy Panjaitan dalam keterangan yang dikirim kepada KedaiPena.Com, Senin (4/7).
Angka titik api yang terjadi di Sumatera Utara meningkat sangat drastis, dimana tahun lalu hanya ditemukan sebanyak 12 titik api.
Momentum suasana liburan dan atau cuti bersama menyabut hari Raya Idul Fitri dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk membakar hutan dan lahan, karena banyak pihak yang lengah.
“Dan situasi iklim yang sudah memasuki musim kemarau/kering. Jika para pimpinan instansi pemerintah terkait tidak segera bersikap dalam beberapa hari kedepan ini, dikhawatirkan titik api akan terus meluas melihat situasi iklim di Sumatera Utara saat ini,” sambung dia.
(Prw/Dom)