KedaiPena.com – Masa liburan akhir tahun 2022 diperkirakan akan diramaikan oleh hujan. Bahkan, beberapa laporan menunjukkan adanya hujan persisten di wilayah pesisir sepanjang Jawa hingga Nusa Tenggara.
Ahli Klimatologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin menyatakan Siklon tropis Ellie yang saat ini berada di atas Australia makin menjauh dan melemah. Ellie tumbuh dari perairan Banda-Flores dari sepasang badai vorteks utara dan selatan. Vorteks utara menjauh menuju Filipina sementara vorteks selatan bergerak menuju Australia dan berubah menjadi siklon tropis Ellie.
“Tapi yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah badai vorteks baru yang tumbuh di selatan NTB yang berpotensi terus menguat dan membesar menjadi bibit siklon mirip Seroja (Seroja-like), karena inti pusaran badainya akan berada di atas daratan. Inilah yang membuat hujan persisten di Bali-Lombok-Nusa Tenggara hingga beberapa hari mendatang,” kata Erma, Minggu (25/12/2022).
Berdasarkan data dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan oleh Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma menyebutkan selama proses pertumbuhan Seroja-like, terjadi eksitasi energi yang sangat besar sehingga memicu pembentukan badai-badai konvektif skala meso (meluas) lainnya di beberapa lokasi di Indonesia seperti di Laut Jawa yang terkoneksi dengan Lampung dan Laut Flores.
“Kondisi ini dapat mengakibatkan hujan ekstrem dan persisten terbentuk di Lampung, Jawa, Bali, Lombok, NTB, NTT dan sekitarnya,” ucapnya.
Efek Seroja-like, lanjutnya, juga mengaktivasi penguatan angin dari utara (CENS) yaitu Laut Tiongkok Selatan dan dari barat (westerly burst) yaitu Samudra Hindia, yang konvergensi atau pertemuan anginnya dapat terjadi di wilayah Jawa secara acak.
“Oleh karena itu, pantauan yang terus menerus terhadap vorteks Seroja-like ini harus dilakukan dan mitigasi khusus untuk Bali-Lombok-Nusa Tenggara harus dilakukan untuk meminimalkan dampak dan korban. Selalu memantau prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa