KedaiPena.Com – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah semestinya ditutup dan segera dievaluasi jika melihat dampak lingkungan dari jebolnya tanggul.
Demikian disampaikam analis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Kemal Pasya.
“Secara sepintas jebolnya sheet pile (tanggul) karena mengalami benturan dan dorongan yang besar dari longsoran sampah sehingga sheet pile yang masih nongol diatas permukaan tanah tidak kuat menahan momen dari longsoran sampah tersebut,” ujarnya, Selasa, (26/5/2020)
Kemal mengukapkan, ada dua faktor yang menyebabkan jebolnya tanggul. Pertama yaitu ledakan gas metan sangat mungkin terjadi karena ledakan dari gas metan yang menumpuk dalam timbunan sampah yang tingginya sudah 25m.
“Hal ini maka peristiwa ledakan tersebut mirip dengan yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Bandung beberapa tahun lalu, yang mengakibatkan ratusan jiwa melayang karena tertimbun sampah,” kata dia.
Sedangkan yang kedua, kata Kemal, diakibatkan hujan yang cukup deras. Misalnya tumpukan sampah yang menggunung itu sudah cukup padat maka air hujan yang turun tidak dapat terserap.
“Akibatnya ada volume air yang cukup besar sehingga akhirnya mengalir deras dengan membawa banyak sampah lalu menghantam sheet pile dan akhirnya jebol. Jadi semacam air pada saat banjir bandang,” beber Kemal.
Dengan demikian, Kemal menegaskan apapun alasan dan kondisinya, salah tetaplah salah. Secara Amdal TPA Cipeucang memang sudah harus ditutup.
“TPA Cipeucang harus segera dievaluasi dan ditinjau kembali keberadaannya, sebelum musibah lebih besar menimbulkan korban jiwa warga Tangsel,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan