KedaiPena.Com – Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini telah menugaskan setiap anggotanya yang berada di Komisi III, untuk berkomunikasi dengan jajaran kepolisian.
Pasalnya, menurut info yang beredar, terdapat banyak bus dari daerah untuk menuju Jakarta dalam rangka untuk mengikuti Aksi Bela Islam Jilid III, dihadang dan dirazia oleh pihak kepolisian di daerah, baik oleh polda maupun polresta.
Hal ini, tegas Jazuli, bertentangan dengan kesepakatan antara Kapolri Jend Pol Tito Karnavian dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang mencabut larangan PO Bus untuk mengantarkan para peserta aksi unjuk rasa datang ke Jakarta.
“Kesepakatan antara GNPF MUI dengan Kapolri harus kita apresiasi. Tapi, kalau ada masalah, kita komunikasikan dengan pihak terkait. Kita sudah tugaskan kelompok komisi (poksi) III Fraksi PKS untuk menyelesaikan,†jelas Jazuli dalam cuitannya di twitter @jazulijuwaini, Kamis (1/12).
Oleh karena itu, Jazuli berharap seluruh jajaran kepolisian hingga di tingkat provinsi (polda) dan kabupaten/kota (polres) menaati kebijakan Kapolri ini. Sebab, hal itu telah menjadi kesepakatan demi menjaga kedamaian, dimulai sejak keberangkatan, proses aksi damai, hingga kepulangan peserta aksi.
“Saya berharap semua Kapolda dan Kapolres ikuti kebijakan Kapolri dalam menyikapi aksi damai, sesuai dengan yang disepakati bersama dengan panitia,†tambah Anggota Komisi I DPR RI ini.
Diketahui, di beberapa daerah terjadi aksi razia terhadapa para penumpang bus jurusan Jakarta. Di Kabupaten Ngawi, razia terjadi selama 24 jam dengan lokasi di terminal Kertonegoro dan pintu gerbang perbatasan Jatim -Jateng. Sasarannya adalah para penumpang yang dicurigai sebagai peserta aksi dari berbagai daerah menuju Jakarta.
Pengelola Otobus (PO) di Kota Serang pun juga mendapatkan himbauan dari pihak kepolisian untuk membatasi jumlah armada bus untuk mengangkut peserta unjuk rasa Bela Islam Jilid III 2 Desember mendatang.
Laporan: Anggita Ramadoni