KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nasional (JARANAN) Nanang Djamaludin menyayangkan terus berlangsungnya fenomena fatherless country.
Fenomena ini adalag kecenderungan tidak hadirnya sosok seorang ayah, visi ayah, dan upaya-upaya yang utuh dan relevan dari seorang ayah, dalam banyak aspek proses pengasuhan dan pendidikan anak dalam banyak keluarga di tengah masyarakat.
Padahal fenomena fatherless country itu membuka peluang lebih lebar bagi masuknya program-program pikiran yang menyesatkan yang berasal dari luar visi keluarga yang hendak dibangun sejak awal oleh seorang ayah dan bunda.
“Tapi yang dikhawatirkan jangan-jangan, disadari atau tidak, fenomena umum fatherless country itu merupakan cerminan dari betapa minimnya para ayah dan bunda dalam sebuah keluarga di tengah masyarakat yang telah merumuskan bersama visi keluarga yang hendak dibangunnya ketika memutuskan berumah tangga,” cetusnya di Jakarta, ditulis Minggu (5/5/2019).
Lebih jauh ia mengatakan betapa pentingnya pendidikan keayahbundaan bagi banyak keluarga di tengah proses pengasuhan dan pendidikan anak yang cuma mengandalkan warisan praktik dari generasi-generasi sebelumnya.
Padahal boleh jadi banyak hal keliru yang harus dikoreksi dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak berbasis warisan praktik itu.
Meski, lanjutnya, tentu saja ada praktik pengasuhan dan pendidikan abak berdasarkan warisan praktik dari generasi sebelumnya yang baik dan perlu dipertahankan. Tinggal kemampuan kita meneropong mana saja dari hal itu yang ternyata ditopang oleh teori-teori ilmiahyang dapat diandalkan, dan mana saja yang ternyata berunsurkan mitos tak jelas juntrungannya.
“Di tengah tantangan besar saat ini dalam mengasuh dan mendidik anak, khususnya ketika anak masuki jelang dan pasca akil baligh, maka seperangkat senjata berupa metode mutakhir dan efektif, diantaranya hypnoparenting, harus dimiliki para ayah dan bunda. Dan lantaran terbatasnya waktu pertemuan kita ini, silahkan saja untuk bisa mengagendakan pertemuan spesifik berikutnya dengan waktu yang lebih lapang bersama kami,” tandas Nanang.
Laporan: Muhammad Lutfi