KedaiPena.Com – Para penggerak dan kader PKK di tingkat RT/RW dan kelurahan, yang kini terdiri dari emak-emak milenial yang akrab dengan kuota internet, harus terus meningkatkan kapasitas diri dan kapasitas sosial, peranan serta kekompakannya di tengah arus besar era digital.
Dari situ diharapkan kemudian, diantaranya, secara faktual dapat menjadi sumber inspirasi dan sumber pengetahuan lokal yang mampu menularkan “praktik-praktik baik” berinternet sehat dan bijak kepada lingkungan terdekat.
Hal itu penting mengingat di era digital ini, meski menyediakan peluang dan kemudahan-kemudahan yang berlimpah bagi kehidupan, namun kerapkali pula diwarnai kecenderungan bersifat disruptif (mengganggu, merusak) pada pelbagai aspek kehidupan individu maupun keluarga di tengah masyarakat.
Padahal, keberadaan para pengerak dan kader PKK selama ini, diantaranya, adalah dalam rangka memainkan peran penting memastikan berjalan baiknya konsep Ketahanan Keluarga, dengan segala idealita dan tantangannya di tengah kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat terdekat yang jadi basis garapan kerja-kerja sosialnya.
Gema inti pesan itu disampaikan Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nasional (Jaranan) Nanang Djamaludin di hadapan para emak-emak milenial penggerak dan kader PKK Kelurahan Pademangan Timur, pada kegiatan “Diskusi Buku Tematis, Kiat berinternetSehat untuk Mengokohkan Ketahanan Keluarga di Era Digital”, di RPTRA Pademangan Timur Jakarta Utara, belum lama ini.
Kegiatan itu merupakan kerjasama Sudin Pusip Jakarta Utara dengan Jaringan Anak Nasional (JARANAN). Dan acara tersebut dibuka M. Bambang Mulyanto S.IP yang beberapa waktu sebelumnya diangkat sebagai lurah baru Kelurahan Pademangan Timur.
“Ketahanan keluarga, setidaknya menurut Undang-undang tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, didefinisikan sebagai kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-materiil dan psikis-mental spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin,” papar Nanang menjelaskan konsep-konsep penting terkait materi bahasannya.
Sehingga, urainya, ketika dalam sebuah keluarga yang berinternet-ria namun ternyata individu atau malah seluruh anggota keluarga itu gagal secara faktual menunjukkan keuletan dan ketangguhan, maupun keharmonis hubungan di dalam keluarga, serta jauh dari perilaku-perilaku ke arah kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin, maka disitu menandai berlangsungnya praktek berinternet yang tidak sehat, keliru, dan jauh dari bijak pada individu-individu di dalam keluarga.
Ia juga mengingatkan bahaya yang mengancam berupa hadirnya keseharian hidup yang hampa dan palsu, yang boleh jadi tidak disadari, ketika perangkat digital dalam genggaman, dari waktu ke waktu, justru memperbudaknya sehingga lebih memrioritaskan sesuatu yang sebenarnya tidaklah terlalu penting.
Sementara yang penting-penting dalam hidup keseharian justru diabaikan. Lalu pola kehidupan pribadi dan sosial secara perlahan tapi pasti terakumulasi menjadi begitu buruknya.
“Padahal yang benar dan sehat itu justru teknologi harus menjadi budak kita, yang mampu menambah bobot kualitas dan kapasitas pribadi, sosial, dan spiritualitas kita dalam kehidupan dunia nyata. Bukan malah teknologi menjadi tuan yang memperbudak kita, sehingga kita melulu berorientasi pada kehidupan dunia maya yang seringkali bersifat fatamorgana,” tambahnya.
Kemudian pria yang juga konsutan keayahbundaan dan perlindungan anak itu memutarkan film pendek inspiratif tentang sisi buruk berinternet yang buruk dan jauh dari bijak yang membuat hampanya dan palsunya kehidupan seseorang. Terlihat para peserta acara menyimak sambil merenung hingga film berakhir.
“Mau kah kita, dan anggota keluarga kita terbentuk menjadi manusia-manusia hampa dan berperilaku palsu seperti kisah-kisah dalam film tadi?,” tanya Nanang kepada para penggerak dan kader PKK itu.
“Tidak…!!” jawab mereka lantang dan serentak.
Diakhir sesinya, Nanang memandu para penggerak dan kader PKK untuk berikrar sosial dengan saling berpegangan tangan. Untuk kemudian saling mendukung, saling mendoakan, saling menginspirasi, dan saling menguatkan diantara para penggerak dan kader PKK se-Kelurahan Pademangan Timur. Sehingga mampu bersama mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan Ketahanan Keluarga masing-masing dan juga Keluarga di lingkungan terdekatnya.
Pembicara lain dengan sudut pembahasan yang juga menarik dan mencerahkan adalah Hanri Basel, Imam Sunarto, dan Indah P. Sulaiman, yang merupakan para fungsionaris JARANAN. Acara dipandu Ketua Paguyuiban RPTRA Jakarta Utara Sutowarso.
Sementara itu dalam sambutan pada kegiatan tersebut, Lurah Pademangan Timur M. Bambang Mulyanto S.IP berharap agar para penggerak dan kader PKK se-Kelurahan Pademangan Timur memahami dan mempraktekkan kiat-kiat berinternet sehat dan bijak yang disampaikan oleh para nara sumber.
“Serta bisa menularkannya kepada warga lain di lingkungannya yang belum berkesempatan menghadiri acara tersebut,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh