KedaiPena.Com – Begawan Ekonomi Rizal Ramli mengaku tidak sepakat dengan alasan pemerintah yang kerap menyalahkan faktor eksternal sebagai biang dari terus melemahnya rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).
RR begitu ia disapa mengatakan jika kondisi internal ekonomi Indonesia sehat dan kuat, maka sedianya  perekonomian Indonesia tidak akan seburuk sekarang.
“Faktanya kalau internal kita kuat badan kita sehat dan anti body kita kuat ada virus negara lain kita kenanya sedikit. Ini begitu ada virus kita sakitnya berat karena kondisi internalnya lemah. Harusnya kita bisa ‘fear’ ada internal kita lemah harusnya kita perbaiki,” ujar RR kepada KedaiPena.Com Sabtu (13/10/2018).
Rizal Ramli melanjutkan untuk memperbaiki kondisi internal tersebut sedianya pemerintah dapat fokus pada 10 impor besar di Indonesia. Salah satunya impor baja yang sampai menelan biaya 10 milliar dolar AS.
“Kenapa banyak sekali baja impor dari China karena kapasitasnya berlebih. Dia jual banjir dengan ‘dumping’. Krakatau Steel dan perusahaan baja lokal yang lain rugi. Kita harus kenakan impor anti dumping sebesar 25 persen. Kalau itu terjadi, impor baja akan turun setengahnya,” tegas RR.
Kemudian, lanjut RR, pemerintah juga harus bisa mengurangi impor mobil dan secepatnya. RR menyebut impor mobil beserta seperpatnya menelan biaya yang cukup besar selama ini.
“Tapi saya lihat Menteri Keuanganya fokus pada yang ecekk-ecek. Yaitu 1147 komoditi yang total impornya hanya 5 dolar. Pajak bedak, lipstik, tasbih, dan yang kagak-kagak. Ini pengelolaam medioker, payah,” sindir RR.
Tak hanya itu, Eks Menteri Koordinator Perekonomian ini menyarankan agar pemerintah bisa mewajibkan seluruh eksportir di Indonesia memasukan hasil ekspornya ke dalam perbankan Indonesia.
RR mengungkapkan bahwa, selama ini hasil ekspor yang masuk ke perbankan nasional hanya 20 persen. 80 persenya disimpan di Singapura dan Hongkong.Â
“Paling yang masuk ke Indonesia hanya modal kerja saja. Ini sebagai besar disebabkan karena  sistem devisa kita sangat bebas,” tegas RR.
RR memastikan, jika seluruh ekspotir memasukan hasil ekspornya ke dalam perbankan Indonesia, maka akan membuat ‘current acount’ positif besar, cadangan devisa kita akan lebih banyak dan rupiah otomatis akan menguat
“Itulah contoh-contoh itu membuat badan kita akan kuat dan sehat sehingga kejadian di Italia, Turki dampaknya ke Indonesia kecil. Tapi tim ekonomi Indonesia tidak berani dan tidak punya kemampuan untuk itu,” pungkas RR
Laporan: Muhammad Hafidh