KedaiPena.com – Nama Presiden Jokowi kembali dibawa-bawa dalam arena politik. Kali ini, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menggunakan nama Presiden Jokowi dalam Munaslub Golkar di Bali.
Dalam sebuah pernyataan kepada calon ketua umum Golkar, Luhut mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak nyaman jika ada ketua umum yang rangkap jabatan.‎
‎Namun sayang, ucapan Luhut itu hanya klaim sepihak. Pasalnya setelah dikonfirmasi, presiden secara tegas menyatakan tidak mempermasalahkan jika ketum golkar merangkap sebagai ketua DPR, ketua fraksi, anggota DPR maupun gubernur.‎
“Saya sudah cek, hal itu tidak benar. Presiden bahkan menegaskan tidak masalah ketum golkar itu rangkap jabatan,” ujar politisi Golkar Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis kepada redaksi, Minggu (15/5).
Lebih lanjut, Bambang mendesak semua elemen partai untuk tidak membawa nama presiden dalam Munaslub. Terlebih jika isu hoax itu digunakan untuk mendelegitimasi calon lain.‎
“Janganlah geret-geret nama presiden dalam pusaran pertarungan di Munas Golkar. Kita kan sudah sama- sama menyaksikan ketegasan sikap netralitas presiden dalam pembukaan Munas Golkar tadi malam,” tandasnya.‎
‎‎Kepada dua calon ketua umum Golkar, ‎Luhut mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak nyaman jika ada ketua umum partai yang rangkap jabatan.
“Beliau tidak nyaman kalau ada yang rangkap-rangkap jabatan. Karena beliau di kabinet juga enggak mau ada rangkap-rangkap jabatan, walaupun ini bukan member kabinet,” kata Luhut di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5).‎
Sebagaimana diketahui, dari delapan ketua umum Partai Golkar terdapat 6 calon yang rangkap jabatan. Mereka adalah Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Mahyudin, dan Aziz Syamsuddin yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR. Sementara satu lainnya adalah Syahrul Yasin Limpo yang menjabat sebagai gubernur Sulawesi Tenggara.
Meski begitu, hanya Ade Komaruddin yang saat ini menjabat sebagai ketua DPR telah mendeklarasikan diri tidak akan meninggalkan jabatannya, jika nanti terpilih jadi ketum Golkar.‎ (veb)