KedaiPena.Com – Keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan kota Tangerang Selatan (Tangsel) memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Komisi lI DPRD Tangerang Selatan, Dra. Made Laksmi Pusparini, Rabu (8/12/2021).
Made mengatakan Pemkot, masyarakat, serta tenaga kesehatan harus siap dan mencegah ancaman dari penyakit selain pandemi, seperti demam berdarah, stunting, dan penyakit tidak menular (PTM).
“Keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan kota Tangerang Selatan memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor,” ujarnya.
Made menjelaskan melalui diskusi rutin tentang layanan kesehatan bagi masyarakat ditingkat puskesmas, diharapkan terjalin kerjasama dengan lintas sektor. Hal ini dilakukan agar puskesmas di Kota Tangsel mendapat dukungan dalam melaksanakan berbagai kegiatannya.
“Permasalahan kesehatan Kota Tangsel harus diselesaikan bersama, selain pandemi terdapat ancaman dari demam berdarah, stunting, dan penyakit tidak menular seperti stroke, diabetes, dan lainnya,” ungkapnya.
Made menambahkan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat serta peningkatan layanan kesehatan masyarakat juga harus ditingkatkan.
Terlebih, kata Made berbicara tentang stunting, Provinsi Banten sedikit lagi melewati standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat di angka 27%. Menurut data Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri pada 2021. Tangsel yang paling rendah se-Banten.
“Namun, angka ini dapat meningkat jika kesejahteraan ekonomi masyarakat tidak diperhatikan secara berkala. Sebab itu perlu ada upaya ekstra kolaborasi antara DPRD, Pemkot, organisasi kemasyarakatan, serta tenaga kesehatan dalam menurunkan rantai penyebaran COVID-19 dan berkoordinasi menurunkan angka demam berdarah, stunting, dan penyakit tidak menular lainnya,” tutupnya.
Laporan: Sulistyawan