KedaiPena.Com- Presiden Jokowi disebut-sebut bakal mengisi jabatan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar usai mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum. Turbulensi di interna partai beringin tersebut disebut-sebut diciptakan penguasa guna memuluskan langkahnya mendapatkan jabatan usai tak menjabat sebagai RI 1.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berharap agar isu terkait dengan kemungkinan Presiden Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka mendapatkan tempat serta jabatan di Partai Golkar tidak benar. Hasto berharap kedaulatan partai politik tetap terjaga.
“PDIP berharap soal kedaulatan Partai itu dijaga betul-betul, sesuai AD/ART partai,” kata Hasto dikutip, Kamis,(15/8/2024).
Meski demikian, Hasto enggan berbicara panjang lebar terkait dengan isu tersebut. Menurut Hasto, PDIP sejatinya tidak pernah mencampuri urusan partai politik lainnya.
“Kami tidak pernah soal rumah tangga partai lain. Karena kami pernah mengalami hal itu, rasanya dipecah belah, diintervensi selama 32 tahun orba dan akhirnya negara tidak kemana mana,” jelas Hasto.
Hasto tak menampik bahwa saat ini Indonesia telah tertinggal lantaran adanya penyalahgunaaan kekuasaan. Indonesia, lanjut Hasto, sangat tertinggal dari Singapura, Malayasia bahkan Thailand soal urusan tersebut.
“Kita ketinggalan dengan Singapura, Malaysia, Thailand, itu kan penyalahgunaan kekuasaan, ketika pemimpin hanya berpikir urusan sempit dan tidak berpikir masa depan,” pungkas Hasto.
Laporan: Tim Kedai Pena