KedaiPena.Com – Komisi VII DPR RI mendesak agar PT Pertamina persero dapat transparan soal penyebab kerugian yang mencapai Rp 11 triliun tersebut.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo saat menanggapi kerugian yang dialami oleh perusahaan plat merah tersebut.
“Apakah kerugian tersebut karena penugasan BBM satu harga atau untuk pembangunan kilang – kilang pengolahan minyak baru atau penugasan- penugasan lainya,” kata Sartono kepada wartawan, Selasa, (1/9/2020).
Sartono mengaku khawatir, beban dari penugasan pemerintah tersebutlah yang membuat perusahaan plat merah tersebut harus mengalami kerugian dengan angka fantastis.
Diketahui, pemerintah sendiri harus membayar utang atas kompensasi harga jual eceran Rp96 triliun dan utang subsidi BBM Rp13 triliun.
“Untuk menghadapi hal tersebut harus terbuka masalah- masalahnya apa saja harus disampaikan. Kita Komisi VII akan mendesak pemerintah melalui kementerian keuangan untuk melunasi hutangnya menilai mencicil jika demikian,” ungkap Sartono.
Selain itu, Sartono meminta, agar pemerintah juga dapat memikirkan recovery plan dari kerugian yang dialami dan mendapatkan untung di akhir tahun 2020.
Salah satu yang ditekankan oleh Sartono ialah melakukan penghematan atau menahan diri untuk tidak ekspansi bisnis terlebih dahulu.
“Memang semua terimbas Corona, mungkin kita tahu bersama COVID-19 juga belum diketahui kapan akan selesainya. Jadi harus diantisipasi, harus menahan diri untuk tidak ekspansi dan mulai melakukan penghematan di sektor- sektor tertentu,” tandas Sartono.
Laporan: Muhammad Hafidh