INGAT ya, bagaimana para aktivis dipukul dan disiksa hingga babak belur saat diculik Prabowo pada tahun 98.
Jadi, jika benar Ratna Sarumpaet diculik dan dipukul sampai babak belur, bukan dipatok lebah karena iseng gangguin sarang lebah, tentu saya juga ikut mengecam.
Tapi jangan sampai ini adalah cara para oknum untuk meredam penyebaran fakta Prabowo penculik aktivis. Dengan cara menyamakan rezim Jokowi dengan rezim orba dan Prabowo. Dengan kejadian ini, Jokowi nanti dituduh penculik sama seperti Prabowo dan rezim ini sama seperti rezim Soeharto. Jangan ya.
Makanya segera laporkan ke pihak kepolisian. Jangan seperti drama bom Mardani Ali Sera dan drama mobil Neno warisman. Ujung-ujungnya cuma buat opini. Nah, agar tidak dibilang drama seperti dua rekannya, Ratna harus laporkan hal ini ke pihak kepolisian.
Jika Tatna diam, orang akan berfikir bahwa Ratna disuruh diam oleh oknum. Ini hanya untuk membentuk opini bahwa rezim ini rezim penculik, penyiksa dan anti perbedaan. Jadi kalau ada yang bilang Prabowo penculik, maka Jokowi akan dituduh hal yang sama. Ratna hanya dijadikan alat saja.
Ratna jangan hanya diam, dia harus jujur dan jangan mau dijadikan umpan untuk menyerang pemerintahan Jokowi, karena ini sudah keterlaluan. Mendukung boleh tapi tentu gak sehina ini. Makanya supaya orang tidak berfikir aneh-aneh, seperti kasus mardani dan neno, Ratna harus laporkan.
Ratna itu bukan ancaman, setiap tindakan dia hanya jadi bahan tertawaan. Lihat saja rekam jejaknya. Jadi sangat aneh jika rezim ini misalnya menculik dan menyiksa ratna. Keberadaan Ratna, itu sama seperti ketiadaannya. Mosok culik yang gak berpengaruh?
Beda dengan zaman Prabowo menculik para aktivis, mereka punya peran di zaman itu, jadi sangat wajar jika mereka diculik dan disiksa agar tidak melakukan pergerakan. Bahkan sampai sekarang ada yang belum kembali setelah diculik. Kalau Ratna? masih comelan Fahri dan Fadli
Saya berharap bahwa yang bonyok itu bukan Ratna Sarumpaet, itu foto hoax, tapi jika itu benar, saya mengecam tindakan itu. Tidak sepatutnya Ratna dipukul, entah itu urusan politik untuk menyerang Jokowi atau bisa jadi urusan pribadi ratna, soal hutang misalnya. Bisa saja kan?
Kalau ini persoalan pribadi soal hutang piutang misalnya, tetap Ratna harus laporkan ke polisi secara jujur. Jangan tidak lapor, lalu dia malah memanfaatkan kasus utang piutang misalnya menjadi kasus politik. Sekalian lagi bonyok, dimanfaatkan. Jangan sampai ya.
Ingat, sejarah bangsa ini pernah ternodai dengan kasus penculikan aktivis oleh Prabowo, bahkan sampai detik ini banyak aktivis yang tidak kembali lagi pasca penculikan.
Jadi untuk alasan apapun, tidak dapat dibenarkan kekerasan ini, apalagi untuk kepentingan politik.
Oleh Teddy Gusnaidi, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)