KedaiPena.com – Siang ini, masyarakat Indonesia bagian Timur dan Tengah akan dimanjakan oleh Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang dinyatakan akan menjadi GBS dengan durasi terlama hingga sekitar 600 tahun ke depan.
Astronom Planetarium dan Observatorium Jakarta, Widya Sawitar menjelaskan GBS ini merupakan gerhana ke-45 dari total 70 gerhana dalam seri Saros 126, yang terdiri dari 14 Gerhana Bulan Total, 27 Gerhana Bulan Sebagian dan 29 Gerhana Bulan Penumbra. Seri Saros 126 ini dimulai pada 18 Juli 1228 dan akan berakhir pada 19 Agustus 2472.
“GBS ini akan jadi yang terpanjang, yaitu 6 jam 1 menit dengan fase umbra selama 3 jam 28 menit. Tapi masyarakat Jakarta dan sekitarnya hanya bisa melihat selama 1 jam 14 menit mulai pukul 17.53 WIB, karena Bulan baru muncul. Dan hanya Gerhana Bulan Penumbra,” kata Widya saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).
Sementara, wilayah Indonesia Timur dan Tengah yaitu Papua, Maluku, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan serta Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta dapat menikmati GBS ini.
“Peristiwa GBS ini dapat dilihat dengan mata telanjang, apalagi dengan bantuan alat optik. Keutamaan menggunakan alat optik, masyarakat akan bisa melihat Bulan dalam fase purnama yang memiliki sinar menyilaukan. Sinar yang menyilaukan ini dapat memberikan efek tidak nyaman pada mata hingga menyebabkan pusing, dalam durasi pengamatan yang lama,” ucapnya.
Kontak penumbra pertama tercatat akan dimulai pada pukul 13.02 WIB yang diikuti dengan kontak umbra pertama pada pukul 14.18 WIB.
“Puncak GBS akan terjadi pada pukul 16.02 WIB atau 18.02 WIT dan akan kontak umbra terakhir akan berakhir pada pukul 17.47 WIB atau 19.47 WIB,” ucapnya lagi.
Widya menyebutkan GBS ini terjadi karena Bulan terhalan sebagian bayang-bayang Bumi sehingga Bulan yang seharusnya nampak bercahaya seluruhnya akan terlihat gelap sebagian.
“Bagi orang awam mungkin agak sulit melihat perbedaannya. Tapi tidak ada salahnya untuk melihat GBS yang terpanjang ini, jika cuaca cerah. Yang sebelumnya itu terjadi pada tahun 1440 dan yang selanjutnya akan terjadi yaitu pada tahun 2669,” tuturnya.
Selain Indonesia, jalur GBS juga akan melewati sebagian besar negara Eropa, Asia, Australia, Afrika Utara, Afrika Barat, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
“Jalur GBS juga akan melewari Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia dan Samudera Arktik,” pungkasnya.
Laporan : Natasha