KedaiPena.Com– Pakar komunikasi politik, Antonius Benny Susetyo menilai Indonesia membutuhkan pemimpin berjiwa visioner yang mampu mengantisipasi bukan urusan dalam negeri, tetapi juga persoalan-persoalan Internasioal, seperti geopolitik dan perubahan ekonomi global.
Hal itu disampaikan Benny sapaanya jelang
Pemilu 2024 yang akan diselenggarakan pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk menjalankan kedaulatan dan merupakan lembaga demokrasi.
“Kedepan kita membutuhkan pemimpin memiliki kemampuan dalam menjaga keragaman dan kemajemukan serta pemimpin yg mampu mengantar bangsa Indonesia menuju negara yang maju dan punya dalam dunia global”, tuturnya,Selasa,(16/5/2023).
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu berharap, para calon-calon pemimpin itu tidak hanya menjual sekedar janji-janji manis, tetapi mereka mampu merealisasikan janji-janji itu dengan program-program yang jelas untuk mengatasi kesenjangan ekonomi, persoalan keadilan, dan persoalan mengenai tata kelola pemerintahan.
“Jangan sampai rakyat hanya terjebak pada retorika dan hanya berjanji bahwa nanti kalau jadi calon presiden mereka akan melakukan hal-hal tersebut, tetapi itu hanya janji-janji manis tanpa ada realisasinya”, ujarnya.
Benny yang juga seorang budayawan, berpesan agar rakyat memilih pemimpin yang mampu mengantar Indonesia pada masa depan dengan gagasan yang kongkret dan rekam jejak yang jelas dan mampu mengolah tata kelola pemerintahan secara benar dan sesuai dengan konstitusi.
“Maka dibutuhkan kecerdasan rakyat untuk menentukan pemimpin, untuk menentukan masa depan bangsa ini, kita membutuhkan suatu kesadaran publik, bahwa mencari pemimpin bukanlah pekerjaan yang mudah, tertapi mencari pemimpin harusnya ditentukan oleh rekam jejak, prestasinya, kemampuannya, integritasnya, dan komunikasi kepada publik sehingga pemimpin itu menjadi leader. seorang leader memiliki visi masa depan Indonesia”, jelasnya.
Lebih lanjut, Benny menyampaikan, ditengah situasi global yang tidak menentu, akan terjadi krisis ekonomi, krisis energi, krisi pangan, dan itu membutuhkan pemimpin yang bisa merangkul semua golongan, maka kedaulatan ditangan rakyat, rakyat yang menentukan pemimpin masa depan tetapi untuk memimpin menemukan masa depan.
“Maka saatnyalah politik keadaban harus menjadi gagasan”, pungkas dia.
Laporan: Tim Kedai Pena