KedaiPena.Com – Jambore Mangrove se-Sulawesi Selatan digelar di beberapa titik di provinsi ini, pada 26 Juli 2021. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan yang bisa meningkatkan potensi penularan Covid-19.
Jambore ini dilakukan oleh komunitas Mangrove Brotherhood Celebes yang merupakan wadah inisiasi program akuakultur WWF Indonesia untuk memfasilitasi penanaman mangrove yang ada di Sulawesi Selatan.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Kolaborasi Menjaga Ekosistem Pesisir Sulawesi Selatan” ini dilakukan untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia.
Kegiatan dilakukan di 10 kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu di Kabupaten Maros, Pangkep, Barru (2 titik), Pare-Pare, Pinrang (3 titik), Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba dan Takalar.
Aquaculture Specialist-Aquaculture Program, Idham Malik mengatakan, peserta ini adalah para volunteer yang tergabung dalam sekitar banyak komunitas yang tersebar di 10 kabupaten di Sulawesi Selatan.
“Kegiatan Jambore Mangrove yang ini juga dapat memacu kembali kegiatan-kegiatan komunitas/lembaga pemuda untuk lebih peduli pada persoalan lingkungan hidup, khususnya perbaikan ekosistem pesisir,” kata dia dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (28/7/2021).
Ke depan, diharapkan komunitas/lembaga yang terlibat pada penanaman mangrove kali ini, turut berkontribusi untuk melakukan ‘monitoring‘ mangrove yang telah ditanam.
“Serta bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk memastikan mangrove dapat tumbuh dengan baik,” sambung dia.
Hingga Juni 2021, jumlah mangrove yang telah ditanam yaitu 191.685 bibit mangrove, dengan jumlah mangrove yang diperkirakan hidup yaitu 170.268 bibit. Luas lahan yang telah ditanami ada sekitar 23,6 hektar.
Dengan demikian, penanaman 50.000 mangrove secara serentak pada 26 Juli 2021 ini dapat menambah rehabilitasi penanaman mangrove yang difasilitasi oleh WWF-Indonesia.
Laporan: Muhammad Lutfi