KedaiPena.Com – Ketua Lembaga Masyarakat Bina Cinta Lingkungan Syamsul Rijal menyayangkan langkah Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang mendorong UMKM Tangsel memproduksi masker berbahan kain.
Pasalnya, kata dia, para UMKM tersebut seharusnya mendapatkan jaminan dari Pemerintah Kota terlebih dahulu soal pembelian masker.
“Masalahnya dengan adanya protokol kesehatan WHO dan rencana Pemkot Tangsel yang akan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebagian besar masyarakat sudah mengalami situasi yang sangat sulit,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Kamis, (9/4/2020)
Dia mengatakan seharusnya Pemkot Tangsel dapat meringankan beban dengan memberi bantuan langsung kepada UMKM yang bergerak di bidang konveksi atau garmen.
“Masyarakat lain yang memiliki kemampuan menjahit diberi kesempatan untuk memproduksi masker sebanyak-banyaknya dengan jaminan akan dibeli oleh Pemkot Tangsel untuk dibagikan gratis kepada masyarakat luas,” tegas dia.
Dia menjelaskan seandainya pemkot Tangsel menetapkan harga beli Rp4.500, maka jika 1 juta masker baru senilai Rp4,5 miliar. Hal itu bukan nilai yang besar untuk membantu para UMKM.
“Bukan nilai yang besar untuk menyikapi kondisi sebuah kota yang sudah ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Bencana. Karena berdasarkan peraturan dan perundang-undangan harusnya diberi ruang melakukan pemangkasan anggaran untuk revisi atau pengalihan anggaran,” tegas dia.
“Misalnya memangkas 10% anggaran kunker DPRD saja sudah lebih dari cukup untuk membeli 1 juta masker. Selanjutnya memangkas 10% anggaran belanja modal setiap dinas yang sudah cukup besar untuk pencegahan dan penularan Covid 19. Atau karena penundaan pilkada, bisa juga mengalihkan anggarannya yang Rp60 miliar lebih. Dapat pula mengalihkan anggaran Apeksi yang ditunda pelaksanaannya dan penundaan penyertaan modal pada PT. PITS dan BJB,” sambung dia.
Dia menambahkan, dalam hal ini pemkot Tangsel juga bisa melibatkan forum CSR yang sudah dapat merangkul 200 perusahaan lebih seperti yang pernah dilakukan Walikota Surabaya Tri Rismaharani.
“Contoh Pemkot Surabaya juga merencanakan menggratiskan pembayaran PDAM selama 2 bulan dan pemberian 20 kg beras kepada 231.211 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebagai jaring pengaman sosial,” tandas dia.
Sebelumnya diwartakan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memproduksi masker berbahan dasar kain guna menekan penyebaran wabah Corona atau Covid 19 di tanah air.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangsel, Deden Deni. Dia mengatakan, bahwa pihaknya telah mengimbau kepada para UMKM agar memproduksi masker berbahan kain untuk memenuhi kebutuhan masker di masyarakat.
“Sudah kita arahkan para UMKM di Tangsel untuk memenuhi kebutuhan masker, karena melihat kondisi saat ini masker yang berwarna hijau hanya untuk tenaga medis,” kata Deden, saat dikonfirmasi, Rabu (8/4/2020).
Deden mengatakan, untuk jumlah masker yang diproduksi sepenuhnya akan diserahkan kepada Pemkot Tangsel.
“Kita lihat kemampuan UMKM nya, karena pada saat situasi seperti ini sulit juga, namun ada juga beberapa umkm yang tidak bergerak di bidang fashion mereka memproduksi masker untuk membantu kebutuhan di masyarakat,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan