KedaiPena.Com – Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali melakukan kerja sama dengan Republik Rakyat Cina (RRC). Kerja sama tersebut mencakup semua sektor, termasuk infrastruktur yang saat ini digenjot oleh pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengkritik soal kerja sama yang dilakukan Jokowi dengan Cina. Fadli pun menilai kerja sama yang dilakukan dengan negeri tirai bambu tersebut lebih banyak ruginya
Salah satunya soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang saat ini sedang digarap oleh Pemerintah Jokowi. Sebab, proyek tersebut memakan biaya investasi yang cukup besar, yaitu mencapai US$ 5,5 miliar atau kurang lebih Rp 77 triliun.
“Kalau saya melihat RRC ini sebagai ekonomi besar dan tentu kita ingin bekerja sama-sama. Tapi, kerja sama tersebut jangan hanya satu (Cina) yang untung dan satunya rugi,” ujar Fadli kepada KedaiPena.Com di ruangannya beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, Fadli menjabarkan tindakan Cina yang turut mengikutsertakan buruh dari negaranya dalam beberapa proyek kerja sama pembangunan infrastruktur dengan Indonesia adalah juga salah satu bentuk kerugian besar.
“Kalau misalnya Cina masuk dan berusaha untuk mempengaruhi kita ya wajar saja. Tapi harusnya Pemerintah bisa menolak, bila mereka turut memasukkan buruhnya dari negaranya,” ujar dia.
Sikap tersebut, lanjut Fadli, menunjukan bahwa Pemerintah belum maksimal dalam memperjuangkan apa yang selama ini mereka punya. Salah satunya, soal tenaga kerja.
“Saya yakin seandainya Pemerintah kalau sampaikan kita butuh pekerjaan juga buat buruh-buruh kita mereka juga nanti akan mengerti,” tandas Fadli.
Laporan: Muhammad Hafidh