KedaiPena.Com- Partai Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat khusnul khotimah mengakhiri masa jabatannya dengan baik. Partai Hanura juga meminta Presiden Jokowi dapat objektif dan menjadi negarawan disisa-sisa masa jabatanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPP Hanura Hengki Irawan menanggapi klaim Presiden Jokowi yang menyebut kepala negara boleh berkampanye dan memihak akan menekan psikologi penyelenggara Pilpres 2024.
“Tegak lurus dengan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta jelas dan tegas perihal sikap netralitas Presiden Jokowi harus obyektif sebagai negarawan dan mengakhiri masa jabatan kekuasaanya secara khusnul khotimah,” kata Hengki, Jumat,(26/1/2024).
Hengki berharap, diakhir masa jabatannya Presiden Jokowi tidak menjadi petugas kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Tidak malah menjadi petugas kampanye nya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming anak sulungnya,” ungkap Hengki.
Wakil Direktur Representatif Kampanye Kreatif TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini memandang, klaim Jokowi dihadapan Panglima, Prajurit TNI hingga media TV nasional merupakan tantangan bagi aktvisi dan masyarakat pro demokrasi.
“Menyatakan diri bisa cawe cawe atau berpihak dihadapan Panglima dan Prajurit TNI di media TV nasional itu seperti tantangan presiden Jokowi kepada aktivis dan masyarakat pro demokrasi dan akal sehat,” ungkap Hengki.
Hengki tak menampik, klaim Jokowi yang menyebut bahwa presiden diperbolehkan memihak dan kampanye dalam Pilpres 2024 juga menjadi ancaman serius bagi demokrasi Indonesia.
“Sebagai seorang presiden yang sulit dipisahkan antara jabatan dan pribadinya adalah persoalan kepatutan, etika, dan keteladanan yang serius, bisa mengancam demokrasi,” tandas Hengki.
Laporan: Muhammad Lutfi