KedaiPena.Com – Himpunan Mahasiswa Manggarai Timur Ende melakukan kegiatan pelantikan ketua baru. Kegiatan yang bertema ‘Optimalisasi Tata Organisasi yang Administratif, Bersinergi Serta Membangun Kesadaran Loyalitas Pengurus Terhadap Organisasi’ ini dilaksanakan di Aula kampus 2 Unifersitas Flores pada 1 Mei 2019.
Turud hadir juga dalam kegiatan ini Penasehat Hipmmatim Ende Marsel, Nande. Dalam sambutannya, Nande menyampaikan terima kasih kepada ketua demisioner dan kepengurusan inti atas perjuangan dan jasanya kepada himpunan ini. Sehingga sampai degan saat ini Hipmmatim masih Eksis.
“Proficiat kepada ketua terpilih selamat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Selamat berjuang dan maju terus agar organisasi kita tetap hidup sepanjang masa,” kata dia, ditulis Jumat (3/5/2019).
Petrus Nanggur sebagai ketua baru periode 2018-2019 dalam orasi perdananya mengatakan mahasiswa harus mampu memanajemenkan waktu dalam kegiatan akademik dan berorganisasi.
“Saya mengajak kepada seluruh anggota untuk bisa menghidupi organisasi secara bersama-sama dengan bergandengan tangan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi serta memberikan pengaruh yang positif kepada masyarakat. Serta untuk pengurus struktur organisasi yang sudah dilantik mari kita menjalankan program dengan penuh keseriusan,” tambah Petrus.
Quin Rema, demisioner Hipmmatim juga mengucapkan proficiat kepada ketua terpilih dan badan pengurus periode 2019/2020 yang sudah dilantik. Harapannya, tugas yang diembankan ini bukan menjadi sebuah beban.
“Jaga visi misi himpunan ini agar Hipmmatim tetap jaya dan eksis. Banyak sekali dinamika, suka duka, canda-tawa yang sudah kita lalui bersama. Biarlah itu menjadi sebuah nostalgia bagi kita yang akan dikenang sepanjang masa,” lanjutnya.
“Perjuangan saya selama ini masih belum sempurna masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, ini menjadi tugas dan tanggung jawab dari kepengurusan yang sudah dilantik supaya bisa mengisi kekurangan dan mampu memperbaiki kesalahan,” harap Quin.
“Jangan berani mengucapkan ‘hidup mahasiswa’ apabila matamu masih buta untuk melihat kebenaran. Jangan kau berani mengucapkan ‘hidup mahasiswa’ apabila telingamu masih tuli untuk mendengar jeritan penderitaan rakyat,” tutup Quin.
Laporan: Muhammad Hafidh