KedaiPena.Com – Harga mati Partai Golkar memilih pemimpin yang bersih dari kasus-kasus dugaan korupsi, termasuk menerima fee APBN.
“Jangan lagi pemimpin Golkar ke depan terkait dengan kasus dugaan korupsi,” tegas Abdullah Amas, Ketua Umum DPP KMK (Komunitas Muda Karya) dalam keterangan pers yang diterima KedaiPena.Com, Selasa (26/4).
Ketum Golkar ke depan jangan lagi terkait kasus Papa Minta Saham, ngotot mengadakan Perpustakaan DPR bernilai miliaran dan lain-lain.
“Ini harus dilakukan agar Golkar dapat memenangkan pileg, pilpres dan juga pilkada yang berlangsung dalam waktu dekat ini,” sambung dia lagi.
Amas juga menegaskan, figur calon pemimpin Golkar ke depan tidak harus berasal dari kalangan muda.
“Percuma kalau muda tapi korup, kan cermin buruk bagi kader muda Golkar lain nantinya,” terang Amas yang juga aktivis Kosgoro 1957 ini.
(Prw/Apit)