KedaiPena.Com – Marah dan kecewa kembali harus dialami para jamaah umroh yang akan berangkat melalui biro perjalanan umroh First Travel. Meskipun sudah tak terhitung peristiwa itu terjadi untuk yang keberapa kali, namun penundaan keberangkatan umroh para jamaah terus terulang.
Seperti yang terjadi pada Rabu lalu (10/5) di Zest Hotel kawasan Bandara Soekarno-Hatta, tempat menginap para jamaah umroh selama menunggu keberangkatan. Ratusan jamaah dari Jakarta dan berbagai daerah lain marah, karena terpaksa menunggu dalam ketidak pastian kapan mereka diberangkatkan untuk ibadah ke tanah suci.
Ironisnya, Pihak First Travel sebagai penanggungjawab jasa penyedia perjalanan umroh justru tak dapat memberikan jadwal yang jelas dan pasti, kapan para jamaah yang telah membayar lunas akan diberangkatkan. Alasan penundaan keberangkatan pun tak jelas apa penyebabnya. Tentu saja hal ini membuat ratusan jamaah yang terlanjur datang dari luar kota meluapkan emosinya pada perwakilan First Travel.
“Kapan kami diberangkatkan? Kami jauh-jauh datang dari daerah, sudah menghabiskan uang, waktu dan tenaga. Kami dijanjikan berangkat hari ini, Tapi kenapa malah seperti ini? ditunda tanpa alasan yang jelas?” teriak salah satu jamaah dengan nada emosi, ditulis Kamis (11/5).
Mendengar keluhan para jamaah, Deski perwakilan First Travel justru memberikan jawaban yang tak pasti. “Kalau ditanya kapan berangkatnya, saya juga tidak tahu. Bapak dan ibu tenang dulu. Saya mau menjelaskan, tolong jangan dipotong dulu agar bapak dan ibu dapat informasinya tidak setengah-setengah. Saya mesti koordinasi tentang waktunya kapan. Jadi saya tidak bisa berikan jadwal kapan bisa berangkat, karena saya belum kordinasi,” katanya.
Para jamaah yang mendengar jawaban itu pun tersulut emosinya. Beberapa dari mereka terlihat mendekati Deski. “Kami minta kepastian! Kami berikan waktu satu jam untuk kordinasi dan memastikan, kapan kami diberangkatkan!” teriak salah satu jamaah. Namun, perwakilan pihak First Travel hanya diam tak memberikan jawaban
Salah satu jamaah dari Tegal, M Zainuddien Ma’muri (66) mengatakan, dirinya bersama para rombongan lainnya diinformasikan akan berangkat tanggal 10 Mei. Namun ternyata, keberangkatan mereka ditunda. “Padahal kami berangkat dari rumah tanggal 9 Mei supaya tidak terlambat esok harinya, tapi ternyata ditunda. Dan sampai sekarang tidak ada kejelasan,” ujarnya.
Meskipun selama menunggu jadwal keberangkatan pihak First Travel menanggung penginapan dan makan para jamaah, namun tetap saja hal itu tidak menghilangkan rasa kecewa yang dialami para jamaah. Sebab, sambung Zainuddien, yang menjadi masalah baru adalah jadwal kerja mereka.
“Banyak para jamaah itu pegawai kantor. Rata-rata mengajukan cuti sesuai undangan dari tanggal 10 sampai 18 Mei. Sementara di kantor cuti diatur, tidak boleh bersamaan. Kalau ini diundur begini kan jadi ada resiko kita kerja di kantor. Pekerjaan berantakan, rugi waktu, tenaga, finansial. Dari segi sosial, kita di kampung juga jadi pembicaraan,” katanya.
Dijelaskan Zainuddien, dirinya bersama rombongan dari Tegal jumlahnya ada 90 orang. Namun ada banyak jamaah lain yang juga bernasib sama. Seperti jamaah yang berasal dari agen lain yang jumlahnya mencapai 245 orang.
“Pokoknya kami akan terus minta pertanggungjawaban sampai kami diberangkatkan. Ini kan pelayanan umum, harusnya bisa mengimbangi dengan banyaknya jamaah. First Travel harusnya transparan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama First Travel, Andika Surachman, yang berkali-kali dikonfirmasi melalui sambungan telepon soal hal tersebut pun tak merespon. Pesan melalui aplikasi WhatsApp pun tak dibalas.
Laporan: Muhammad Hafidh