KedaiPena.com – Ditahannya sejumlah jamaah haji asal Indonesia oleh otoritas Filipina membuat prihatin kalangan anggota DPR RI.Â
Wakil Ketua Komisi VIII Sodik Mudjahid menganggap, ada beberapa hal yang membuat hal tersebut terjadi.Â
Pertama, kurangnya edukasi kepada jamaah dari para ulama tentang hakikat haji.Â
“Jangan haji dengan cara yang haram dan ilegal,” kata politisi Gerindra ini saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (22/8).
Kedua, lanjut dia, kurangnya edukasi dari Kemenag tentang manajemen haji.Â
“Sehingga menyebabkan panjangnya antrian, kepastian haji, keamanan haji juga tidak terjamin,” tandas Sodik.Â
Ketiga, kata dia, lemahnya pengawasan kepada oknum-oknum travel oleh Kemenag.Â
“Lemahnya pengawasan oleh aparat hukum dan keamanan terhadap para petualang yang suka melakukan penipuan haji. Padahal penipuan haji dalam berbagai bentuk sudah sering terjadi. Baik di dalam negeri atau seperti sekarang dengan melibatkan kuota luar negeri,” kata dia lagi.Â
Menyikapi hal tersebut, kata dia, Pemerintah harus melakukan beberapa langkah agar kejadian serupa tak terulang kembali.Â
“Pemerintah harus tingkatkan edukasi tentang filosofi haji yang hanya berangkat dengan cara halal oleh para penyuluh agama kemenag dan ustadz-ustadz,” kata Sodik.Â
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah harus meningkatkan penjelasan manajemen haji kepada masyarakat.Â
Namun, kata dia, Yang paling terpenting adalah pemerintah meningkatkan pengawasan kepada oknum travel dan siapapun kerjasama dengan aparat hukum dan kepolisian.Â
“Petakan negara-negara yang sering sisa quota. awasi gerakan orang Indonesia ke negara-negara tersebut sekitar musim haji. tingkatkan kerjasama dengan negara-negara yang quota hajinya sering tersisa kerjasama keamanan. kerjasama keamanan dan keimigrasian dari kemungkinan haji-haji ilegal,” pungkasnya.
(Prw/Apit)‎