KedaiPena.Com – Pasca Erupsi tahun 2010, pendakian menuju puncak Gunung Merapi hanya memiliki satu jalur, yaitu melalui jalur Selo, Kabupaten Boyolali.
Hal tersebut pun tentu kurang bagus untuk proses ekologis di dalam kawasan konservasi, terutama di sekitar jalur pendakian tersebut.
Demikian dikatakan oleh Pejabat Struktural Taman Nasional Gunung Merapi, Iskandar saat diwawancarai oleh KedaiPena.Com, Jumat (24/3).
“Di saat-saat tertentu, jalur tersebut sangat ‘crowded’ (padat). Jalur pun biasanya cepat rusak dengan jumlah pendaki yang rata-rata 400-600 orang setiap minggu,” beber dia.
Atas dasar itulah, kata dia, pihak Taman Nasional Gunung Merapi akan membuka jalur pendakian baru pada bulan Mei nanti.
“Jalur pendakian itu diberi nama Sapuangin, yang ‘start’-nya dimulai dari Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,” imbuh dia.
Jalur baru tersebut, lanjut dia, merupakan hasil ‘analisis spatial’ dalam ‘review zonasi’ Taman Nasional Gunung Merapi pada tahun 2015 yang telah disahkan pada awal 2016. Sehingga sangat memungkinkan untuk membuka jalur pendakian Merapi via Sapuangin.
“Jalur tersebut, walaupun lebih panjang (5,4 km atau 7-9 jam pendakian menuju Pasar Bubrah), namun menawarkan ‘sigth seeing’ yang menarik,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh