KedaiPena.Com – Jika tengah melintasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Sibolga-Tarutung, disarankan untuk berhati-hati melajukan kendaraan. Pasalnya, jalur tersebut rawan musibah longsor.
Seperti yang terjadi pada Rabu malam (25/5) kemarin, dimana longsor menutupi bagian jalan tepatnya di kilometer 6 Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah. Longsor dengan material batu berukuran besar berdiameter sekitar 1,5 meter bercampur tanah itu menyebabkan kemacetan panjang sekitar 4 jam lebih sejak pukul 18.30 Wib hingga 23.00 Wib saat.
“Kemarin malam itulah kejadian terakhir, sampai jam sebelas malam baru (batu) tergeser pakai alat berat, empat jam lah hanya roda dua yang bisa lewat itupun satu-satu,” ucap warga kecamatan Sitahuis Master Gultom kepada wartawan, Kamis (26/5).
Menurut Master musibah di jalur lintas itu memang sering terjadi. Tak hanya longsor, pohon tumbang dan menutupi badan jalan juga kerap terjadi.
“Bulan lalu di kawasan atas sekitar Bonan Dolok longsor jugak, pohon tumbang juga sering terjadi itu,†kata Master.
Menurut Master, kondisi rawan longsor dan pohon tumbang itu harus menjadi perhatian pihak terkait. Terutama mejelang musim mudik Lebaran 2016 yang sudah dekat. Apalagi, tambah Master, dimana curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan kerawanan semakin bertambah.
“Maunya terus di kawal lah jalur ini, apalagi kan mau mudik kendaraan banyak dari sini, rambu-rambu lalu lintas juga maunya di perbanyak, makanya supir juga harus hati-hati lah,” harap Master.
Sementara itu, supir angkutan travel trayek Sibolga-Medan, Andrian, yang ditemui awak media saat hendak melintasi bekas longsoran di kilometer 6 Sitahuis mengakui adanya kekhawatiran kalangan supir di jalur lintas yang menghubungkan Sibolga dan Tarutung itu. Menurut ia, setiap kali melalui jalur itu, para supir memang harus senantiasa waspada dan ekstra hati-hati.
” lewat jalan ini jalan licin, banyak kelokan dan juga jurangnya, harus ekstra pak biar selamat,” kata Andrian.
(Dom)