KedaiPena.Com – Momentum hari raya Idul Adha di tengah covid-19 hang makin mengganas harus dimaknai oleh umat islam di Indonesia untuk saling menguatkan kontribusi dan menghadirkan solusi.
Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, salah satu caranya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah salat Idul Adha dan pemotongan serta pembagian hewan kurban.
HNW sapaanya juga meminta, agar umat islam di Indonesia dapat mengikuti ketentuan dan tata cara ibadah Idul Adha yang telah difatwakan dan ditausiyahkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU maupun Muhammadiyah.
“Kementerian Agama juga terus menggencarkan dengan ethika tinggi sosialisasi Surat Edaran Menteri Agama No.17 tentang Salat Iduladha dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban 1442 H/2021 M di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,” kata HNW, Selasa, (20/7/2021).
HNW menegaskan, hal ini diperlukan. dalam rangka menghindarkan umat Islam dari ancaman penularan dan dampak buruk virus Covid-19, di tengah kegembiraan merayakan hari raya Idul Kurban.
“Maka Umat Muslim melaksanakan salat Idul Adha baik di zona diberlakukannya PPKM maupun yang tidak, harusnya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagaimana fatwa MUI, NU dan Muhammadiyah, dan edaran Kemenag, termasuk dalam hal pemotongan dan penyaluran daging kurban,” tegas HNW.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini menjelaskan, bahwa salat Idul Adha dan ibadah kurban yang hukumnya sunnah muakkadah harusnya tetap mengindahkan kewajiban menjaga keselamatan diri dan ukhuwah islamiyah diantara Umat Islam, yang hukumnya adalah wajib.
“Dan dalam kondisi Umat terpapar covid-19 sangat penting pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan/pembagian daging kurban yang hukumnya sunnah muakkadah jangan malah berujung kepada pecah belah dan sebar fitnah di antara Umat, suatu hal yang diharamkan oleh Islam,” papar HNW.
HNW menjelaskan, dalam rangka melaksanakan kewajiban menjaga keselamatan dan kemaslahatan, dirinya menghimbau masyarakat agar mengikut fatwa MUI, NU, dan Muhammadiyah yakni pemberlakuan protokol kesehatan di kawasan yang diberlakukan PPKM darurat maupun yang tidak diberlakukan.
“Mulai dari lokasi pelaksanaan salat ‘Id dan tata cara penyelenggaraannya, soal penyembelihan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan maupun di tempat yang tidak menimbulkan kerumunan, hingga pendistribusian daging kurban yang sebaiknya langsung kepada penerima, menjauhkan dari terjadinya kerumunan, juga dengan mempergunakan wadah yang sehat dan bukan plastik,” papar HNW.
HNW menerangkan, sekalipun dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, tetap mendorong umat Islam agar menjadikan momentum Idul Adha ini sebagai momen persatuan dan toleransi.
Baiknya, kata dia, diantaranya dengan pendistribusian daging kurban langsung kepada penerima tanpa membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan.
“Pasalnya, sangat banyak masyarakat yang terdampak akibat covid-19 yang tak terbatas hanya Umat Islam saja, sehingga ibadah pembagian daging hewan kurban diharapkan dapat membantu dan meningkatkan soliditas sosial di antara masyarakat Indonesia yang majemuk, yang semuanya juga menjadi korban dari covid-19 varian Delta dan varian lainnya,” papar dia.
“Daging kurban dibagikan kepada berbagai warga yang berhak, juga kepada warga yang sedang isolasi mandiri, tanpa membedakan SARA maupun latar belakang afiliasi/pilihan politik, sehingga Hari Raya di tengah pandemi kali ini bisa jadi momentum memperkuat solidaritas dan persatuan bangsa, suatu kontribusi psikologis dan sosial yang dipentingkan untuk atasi covid-19,” ujarnya.
HNW sapaan akrabnya menjelaskan bahwa Idul Adha juga terkait dengan ibadah haji.
“Maka dirinya turut mengingatkan agar 327 Warga Negara Indonesia mukimin di Saudi yang mendapatkan kesempatan untuk berhaji tahun ini, dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan sehat dan selamat, aman dari penularan virus Covid-19,” papar dia.
Dirinya mendoakan, jamaah haji WNI agar mendapatkan haji yang mabrur, serta meminta kepada para Jama’ah agar dalam proses pelaksanaan haji tetap memperhatikan prokes-19 yang diberlakukan oleh Pemerintah Saudi.
Hal ini, tegas dia, agar mereka turut mendoakan saudara-saudara di tanah air Indonesia supaya segera terbebas sehat selamat dari pandemi Covid-19 dan permasalahan lainnya.
“Semoga Jamaah haji Indonesia tahun 1442H mendapatkan haji yang mabrur, dan tahun depan calon jamaah haji Indonesia bisa kembali diberangkatkan bahkan dengan kuota yang lebih tinggi dari sebelumnya. Dan semoga Allah mengabulkan doa para Jemaah Haji untuk sehat wal afiat dan selamatnya Umat Islam dan Bangsa Indonesia bahkan Bangsa-Bangsa se-Dunia, dari jahatnya Covid-19 dengan segala dampak buruknya,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh