KedaiPena.com – Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji menegaskan jika kondisi literasi Indonesia saat ini tidak dianggap darurat maka, bencana demografi akan terjadi di Indonesia.
Ia menyatakan dari berbagai kajian baik internasional maupun yang dilakukan oleh Kemendikbud sendiri menunjukkan problem besar dalam kemampuan literasi bangsa Indonesia.
“Bank Dunia bahkan menyatakan bahwa Indonesia berada dalam level functionally illiterate alias buta huruf secara fungsi. Tentunya ini adalah hal yang sangat memprihatinkan dan bertolak belakang dengan tugas konsitusional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Indra, Minggu (1/10/2023).
Ia menyampaikan bahkan dalam paparan Mendikbudristek peluncuran merdeka belajar episode 23 menyatakan hasil asesmen nasional tahun 2021 menunjukkan Indonesia mengalami darurat literasi.
“Kalau ada yang bilang tidak sedarurat itu, maksudnya apa. 1 dari 2 peserta didik tidak berhasil mencapai literasi minimum. Apa namanya kalau itu tidak darurat,” ujarnya tegas.
Indra menilai ada ketidaksamaan persepsi dalam jajaran pimpinan Kemendikbudristek. Sehingga antara satu dan yang lain menyampaikan hal yang bertolak belakang.
“Karena tidak satu visi, akhirnya, mas menteri membuat kebijakan yang asal-asalan. Tapi apakah itu juga membuktikan jika mas menteri tidak pernah turun ke lapangan? Jadi membuat kebijakan bak peneliti menara gading?” tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menepis adanya tudingan yang menyatakan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia rendah.
“Darurat literasi memang, tapi sebenarnya tidak sedarurat itu. Sebetulnya tidak semuanya, karena kita punya anak sekolah di jenjang yang berbeda dan situasi yang berbeda,” kata Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek Prof Aminudin Aziz, saat ditemui seusai acara Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) soal Budaya Literasi di Jakarta, Sabtu malam, (30/9/2023).
Laporan: Ranny Supusepa