KedaiPena.com – Sebagai salah satu penyumbang devisa negara, tanaman sawit harus dijaga kestabilan produksinya. Salah satunya adalah terkait peremajaan sawit, khususnya yang berumur lebih dari 25 tahun.
Anggota Komisi XI DPR-RI, Fraksi Partai Golkar, Muhammad Misbakhun mengatakan bahwa perkebunan kelapa sawit menyumbang devisa yang sangat besar bagi pemasukan negara.
“Perkebunan kelapa sawit adalah penyumbang devisa yang sangat besar bagi negara sehingga diperlukannya peremajaan sawit untuk memastikan sawit Indonesia tetap berproduksi,” kata Misbakhun melalui keterangan tertulis, Minggu (26/2/2023).
Ia menyatakan peremajaan sawit ini Salah satunya dilakukan melalui pemungutan ekspor.
“Pemungutan ekspor dilakukan salah satu tujuannya untuk program peremajaan sawit rakyat atau PSR yaitu sawit berumur di atas 25 tahun atau yang kurang produktif dapat dilakukan peremajaan,” ungkapnya.
Untuk melakukan PSR ini, menurutnya, peran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS sangatlah besar.
“Karena BPDPKS lah yang bertugas melakukan pungutan ekspor produk-produk kelapa sawit dan turunannya, maka BPDPKS ini sangat penting perannya sebagai mitra dari komisi XI yang tugasnya melakukan pungutan ekspor produk sawit dan dana yang terkumpul digunakan untuk program sawit berkelanjutan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa