KedaiPena.Com – Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Heri Gunawan mengatakan, pemerintah harus bisa menjaga stabilitas daya beli masyarakat di bulan Ramadan.
Heri begitu ia disapa menuturkan, pemerintah bisa menjaga stabilitas harga dengan dengan jalan menjaga stabilitas harga bahan pokok, juga stabilitas harga BBM, listrik dan harga pangan.
“Termasuk mengatasi kelangkaan premium yang seolah diganti dengan pertalite,” imbuh Heri kepada KedaiPena.Com, Minggu (6/5/2018).
Permintaan tersebut, kata Heri, didasari lantaran tak hanya menghadapi bulan Ramadan saja. Tapi, juga tahun politik di krisis ekonomi
“Kalau tidak dikelola dengan baik, maka akan menghasilkan dampak negatif yang tidak kecil,” beber Heri.
Heri menekankan, jika diketahui usaha peningkatan suku bunga yang dilakukan BI hanya bisa dipandang sebagai langkah sementara untuk mencegah kepanikan.
Pemerintah, imbuh Heri, mesti mengobati masalah fundamentalnya dengan memperkuat kinerja ekonomi domestik. Dan itu sekali lagi akan dimulai dengan terus menjaga stabilitas harga-harga.
“Karena masalah tidak berhenti di situ. Pemerintah juga terindikasi akan menghadapi kendala pembiayaan pada APBN 2018. Per 24 April 2018, Surat Utang Negara (SUN) Utang Negara (SUN) untuk lima seri jauh dari harapan. Bahkan realisasinya, tidak mencapai separuh yang ditargetkan hanya bisa meraup Rp6,1 triliun dari target Rp 17 triliun,” tutur Heri.
Sementara di satu sisi, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah terus naik. Untuk Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun telah menembus level 7%, atau merupakan yang tertinggi sejak Juli 2017.
“Kenaikan yield mencerminkan harga instrument indikasi bahwa minat investor terhadap surat utang pemerintah berkurang. Ini realitas, bukan gorengan politik atau ketidaksukaan kepada pemerintah,” pungkas Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh