KedaiPena.Com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan kepada Gubuernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah baru-baru ini. Nurdin juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh lembaga anti-rasuah dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur tersebut.
Penangkapan mantan Bupati Bantaeng ini oleh KPK menjadi anomali tersendiri lantaran sosok Nurdin selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan santun. Bahkan Nurdin, juga beberapa kali menerima penghargaan anti- korupsi.
Eks Pimpinan KPK Haryono Umar, mengungkapkan, ada sejumlah hal yang menyebabkan adanya tindakan praktek korupsi dijajaran elit. Menurut Haryono, tindakan itu ialah kesempatan dan tekanan.
“Pertama ada kesempatan jadi dia menjadi gubernur maka kesempatan (korupsi) besar dari pada saat dia menjadi bupati. Kedua tekanan, kita khawatir dia tak mampu menghadapi tekanan dari lingkunganya seperti kontraktor dan lainnya,” kata Haryono, Senin, (1/3/2021).
Haryono juga memandang, jika Nurdin Abdullah telah kehilangan integritas menjadi Bupati yang anti- korupsi saat menjabat sebagai Gubernur.
“Itu saya katakan orang itu kadang-kadang pada waktu dia tidak punya jabatan atau jabatan masih tidak terlalu tinggi dia masih mampu menghadapi tekanan. Tetapi jika masuk dalam kondisi lain dia (biasanya) tidak mampu,” papar Haryono.
Dengan demikian, Haryono menegaskan, jika kedepan artinya masyarakat mampu memilih sosok dan calon pemimpin yang tidak hanya baik saja. Tetapi, kata Haryono, masyarakat juga harus memilih pemimpin yang kuat.
“Jadi artinya jika kita ingin memilih orang tidak cukup hanya orang baik, karena lingkungan di luar sini ganas. Kita membutuhkan sosok yang baik dan kuat serta bisa menegakkan (keadilan) istilahnya dia mampu bisa berjalan di atas buih itu kan susah makannya dia bukan orang sembarangan yang bisa seperti itu terutama,” papar Haryono.
Laporan: Muhammad Hafidh