KedaiPena.Com – Perbanas Institute resmi melakukan pergantian rektor pada tanggal 15 Agustus lalu. Prof Marsudi Wahyu Kisworo digantikan oleh Prof Hermanto Siregar yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor di Institute Pertanian Bogor (IPB).
Hermanto Siregar (55) memiliki latar belakang sebagai akademisi ekonomi semasa hidupnya. Namun siapa sangka, Hermanto memulai kariernya dalam bidang ekonomi sebagai seorang sarjana pertanian di IPB pada tahun 1986.
Selepas dari IPB, Hermanto berhasil meraih gelar master pada bidang ekonomi di University of New England (UNE), Armidale, Australia. Dilanjutkan, dengan gelar Phd in Economics, di Lincoln University, New Zealand.
Sebelum menjabat sebagai Rektor Perbanas periode 2018-2022, Hermanto juga banyak mengemban jabatan strategis dalam bidang ekonomi.
Pria kelahiran 5 Agustus tahun 1963 ini pernah menduduki jabatan sebagai komisaris di Permodalan Nasional Madani (PMN) hingga BRI Syariah.
Tak hanya itu, Hermanto juga aktif dalam sejumlah organisasi di bidang ekonomi. Hermanto pernah menjabat sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) hingga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi).
Ditemui oleh KedaiPena.Com, di kampus Perbanas Institute, Hermanto menyampaikan sejumlah motivasi dan harapan terkait jabatan baru sebagai Rektor Perbanas Institute.
Hermanto mengungkapkan bahwa dirinya ingin mengamalkan pengalaman dan ilmu kepada Perbanas Institute. Hermanto juga mengatakan bahwa menjadi Rektor Perbanas merupakan tantangan baru untuk dirinya.
“Tapi sebagai seorang yang baru di dunia perguruan tinggi swasta, tentu tidak akan mampu bekerja sendirian. Bahkan, seorang rektor sehebat apapun meskipun di universitas ternama di luar negeri pun tidak akan mampu bekerja sendiri,†ujar Hermanto, ditulis Rabu (29/8/2018).
Hermanto mengaku akan memimpin Perbanas Institute dengan cara kepimpinan yang kolegial. Hermanto memastikan akan berkerja sama dan bersinergis penuh dengan civitas akademik di Perbanas.
“Semua baik dari manajemen, dosen, hingga alumni lalu mahasiswa dan stakeholder ini harus sama- sama bersinergi,†tutur Hermanto.
Tak hanya itu, Hermanto juga siap untuk berdiskusi dengan para civitas akademik. Hermanto siap menampung gagasan dan pemikiran yang membuat Perbanas kembali maju.
“Saya ingin meninggalkan legacy di sini. Visi boleh setinggi langit tapi yang kita inginkan real-real saja saya ingin empat tahun lagi, setelah saya selesai di sini akreditasi Perbanas menjadi A. Lalu juga prestasi berdasarkan rangking juga harus ditingkatkan. Kalau sekarang masih di bawah 100, di kepemimpinan saya harus masuk ke dua digit,†ujar dia.
Kemudian, kata Hermanto, dirinya juga ingin membuat kompetensi mahasiswa Perbanas meningkat seiring dengan perkembangan zaman yang kini sudah memasuki revolusi industri 4.0. Perbanas Institute, ungkap Hermanto, mempunyai fokus yang khas yaitu perbankan, keuangan dan informatika. Ketiga hal tersebut memiliki esensi dengan revolusi industri 4.0.
“Yang paling cepat dan responsif berubah di revolusi industri 4.0 ini adalah perbankan dan keuangan. Sedangkan, esensi dasar perubahan itu adalah informatika. Itu adalah ‘core’-nya,†kata Hermanto.
Peningkatan kompentesi tersebut melalui pemahaman soal revolusi Industri 4.0, lanjut Hermanto, akan turut membuat lulusan-lulusan Perbanas siap bersaing di era globalisasi seperti saat ini.
“Lulusan-lulusan dari Perbanas nantinya akan mempunyai kompetensi dengan tiga hal tadi. Jadi misalnya dia lulusan akuntansi saja tapi juga mengerti informatika. Sebaliknya, juga begitu lulusan informatika, tapi juga mengerti perbankan. Perbanas punya potensi itu,†tandas Hermanto.
Laporan: Muhammad Hafidh