KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan dapat memilih sejumlah nama untuk posisi Juru Bicara (Jubir) Presiden pengganti Fadjroel Rachman yang resmi dilantik sebagai Duta Besar (Dubes) Kazakhstan di Istana Negara.
Direktur Rumah Politik Indonesia
Fernando EMaS mengungkapkan ada tiga nama yang layak menggantikan posisi Fadjroel sebagai Juru Bicara Presiden.
Mereka ialah Ketua Umum Rembuk Nasional Aktivis 98 Sayed Junaidi Rizaldi, Sekjen Projo Handoko Sekjen Projo hingga putra asli Papua yang juga petinggi Bara JP Frans Ansanay.
“Banyak nama yang bisa dipertimbangkan oleh Jokowi untuk menggantikan Fadjroel yang kemampuan mereka sudah teruji dan tidak perlu diragukan lagi. Misalnya yang pernah beredar dipublik selama ini yaitu Sayed Junaidi Rizaldi atau Presiden Jokowi mempertimbangkan Handoko Sekjen Projo, Frans Ansanay putra asli Papua yang juga petinggi Bara JP,” tegas Fernando, Senin, (25/10/2021).
Fernando menegaskan, jika Juru bicara pengganti Fadjroel yang akan diangkat oleh Presiden Jokowi nantinya diharapkan akan mampu menjalankan tugas dan fungsi secara baik.
“Agar apa yang menjadi kebijakan dan program pemerintahan Jokowi dapat tersampaikan secara baik kepada masyarakat,” ungkap Fernando.
Fernando menerangkan, Juru bicara Presiden yang baru diharapkan juga orang yang benar-benar mampu sebagai orang terdepan sebagai pusat informasi dari Presiden.
“Presiden Jokowi sebaiknya tetap mengangkat juru bicaranya sebagai pemberi informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Bagaimanapun juga Presiden membutuhkan juru bicara yang membantu menyampaikan kepada masyarakat mengenai rencana, kebijakan, program dan keputusan yang diambil,” papar Fernando.
“Namun semua tentunya kembali kepada Presiden yang memiliki hak prerogatif dan yang membutuhkan sesuai dengan kriteria yang Jokowi inginkan,” tandas Fernando.
Laporan: Muhammad Lutfi