KedaiPena.Com- Reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kembali mencuat jelang pergantian tahun 2022 ke 2023.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai, pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat soal peluang reshuffle kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin merupakan sinyal nyata dari adanya perombakan.
“Bisa saja merupakan sinyal bahwa Jokowi akan melakukan evaluasi dan reshuffle terhadap para pembantunya. Namun kemungkinan reshuffle baru akan dilakukan sekitar bulan Februari tahun 2023,” kata Fernando, Sabtu, (24/12/2022).
Fernando pun mengatakan,sangat mungkin Menteri yang berasal dari Partai NasDem akan dicopot oleh Presiden Jokowi dalam Reshuffle nanti.
Apalagi NasDem, kata Fernando, dianggap sudah tidak sejalan dengan Presiden Jokowi setelah mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Para menteri dari NasDem memang patut dilakukan evaluasi karena seperti Menteri Pertanian, Menteri Komunikasi dan Informatika yang dianggap gagal menjalankan tugasnya selama 3 tahun lebih,” beber Fernando.
Fernando memandang, bahwa kedua pos menteri yang diisi oleh kader dari Partai NasDem tersebut memang layak dicopot dari kabinet Indonesia Maju itu.
“Saya menganggap keduanya memang sangat layak dicopot dari posisi menteri,” papar Fernando.
Fernnado mengaku yakin, reshuffle penting dilakukan oleh Presiden Jokowi guna menjaga kesolidan kabinetnya terhadap menteri dari partai yang sudah tak sejalan.
“Untuk menjaga kesolidan kabinetnya saran saya Jokowi melakukan bersih-bersih terhadap Menteri yang partainya sudah tidak lagi sejalan dengan Jokowi,” beber dia.
Fernando pun menerangkan, tahun 2023 telah memasuki tahun politik sehingga para menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin diperlukan untuk tetap solid.
“Tentu alasan melakukan reshuffle bukan hanya tidak sejalan dengan Jokowi akan tetapi pada akhir pemerintahannya yang tidak sampai 2 tahun perlu mengurangi gesekan dalam kabinetnya dan juga sesama partai pendukung koalisi,” pungkas Fernando.
Laporan: Tim Kedai Pena