KedaiPena.Com- Nama putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi Gibran Rakabuming Raka benar-benar menjadi perhatian dan bulan-bulanan dari masyarakat beberapa waktu terakhir. Sorotan didapat Gibran setelah memutuskan untuk maju dalam Pilpres 2024 bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Gibran sendiri berhasil maju menjadi pendamping Prabowo setelah keputusan kontroversial dari Mahkamah Konstitusi atau MK terkait dengan gugatan batas usia capres-cawapres. MK memutuskan menjadikan seorang yang pernah menjabat kepala daerah untuk maju dalam perhelatan Pilpres .
Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengakui bahwa isu dinastu bisa menjadi beban bagi pasangan Bacapres Prabowo-Gibran saat mereka bertarung di Pilpres.
Bahkan, Karyono begitu ia disapa memprediksi, isu politik dinasti ini sedikit banyak bisa memengaruhi elektabilitas Prabowo-Gibran.
“Sebelumnya isu politik dinasti sudah masif dibicarakan di ranah publik, di media sosial, di mana-mana,” kata Karyono, Jumat,(27/10/2023).
Isu dinasti, lanjut Karyono, semakin nyaring terdengar usai putusan MK yang seolah-olah memeberikan karpet merah kepada Gibran. Sekedar mengingatkan, bahwa Ketua MK Anwar Usman merupakan paman dari Gibran yang juga adik ipar Presiden Jokowi.
“Dan isu tersebut makin kuat pasca-putusan MK, di mana MK dituding memberikan karpet merah untuk Gibran,” beber Karyono.
Karyono menjelaskan, wacana politik dinasti sendiri mengarah pada image Presiden Jokowi. Karyono yakin isu ini akan dikapitalisasi sehingga menjadi beban Prabowo-Gibran di kontestasi Pilpres 2024.
“Wacana politik dinasti mengarah pada image Jokowi. Isu ini akan dikapitalisasi sehingga bisa menjadi beban Prabowo-Gibran pada kontestasi Pilpres,” tandas Karyono.
Laporan: Tim Kedai Pena