KedaiPena.Com – Beberapa waktu lalu isu tiga periode masa jabatan Presiden kembali mencuat di permukaan. Penyebabnya, ialah deklarasi Jokowi- Prabowo untuk capres dan cawapres di 2024.
Padahal Jokowi sendiri sudah menolak usulan untuk maju kembali sebagai kembali sebagai calon Presiden. Jokowi bahkan, secara tegas mengatakan, jika ada tiga motif terkait hal itu.
“Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode itu, ada 3 (motif) menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja,” kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menirukan penolakan Jokowi beberapa waktu lalu.
Hal ini, menjadi sorotan tersendiri bagi Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) Poempida Hidayatullah. Poempida begitu ia disapa menyaranian, agar Jokowi dapat selektif dengan orang- orang disekitarnya
“Ini mudah-mudahan pak Jokowi mendengar. Pak Jokowi juga harus mulai selektif dari orang – orang sekitarnya,” kata Poempida dalam PHD Corner seperti yang dikutip oleh KedaiPena.Com, Kamis, (8/7/2021).
Poempida menilai, jika orang nomor satu di Indonesia ini merupakan sosok baik dan teladan yang tidak mempunyai urusan dengan masa perpanjangan jabatan presiden.
Poempida pun menceritakan, pertemuanya dengan Presiden Jokowi pada lebaran tahun 2019. Dalam kesempatan tersebut, Poempida menyampaikan rasa terima kasihnya telah menjadi Presiden yang baik untuk Indonesia.
“Di lebaran tahun ini tidak bisa bertemu pak Jokowi, lebaran tahun lalu juga karema covid-19. Tapi di lebaran tahun sebelumnya saya bertemu dan mengatakan terima kasih pak Jokowi telah menjadi presiden yang baik. Nah saya melihat beliau ada figur yang baik yang sebenarmya tidak punya persoalan yang dipeributkan tadi jadi yang ribut- ribut orang disekitarnya,” tutur Poempida.
“Jadi saya pak rasa Pak Jokowi harus mereferseh dan melihat lagi siapa yang menjaga dia dan berpotensi menjatuhkan dia,” tambah mantan Dewas BPJS Jamsostek ini.
Poempida mengingatkan, jika berkaca dari sejarah kejatuhan seseorang dan pemimpin itu disebabkan oleh orang sekitar dan kroninya.
“Saya melihat dari sejarah kejatuhan seseorang dan pemimpin itu banyak disebabkan bukan dari pemimpin itu tspi karena orang sekitarnya karena kroni- kroninya. Karena, terkadang kroninya juga lebih over acting lebih carmuk dan over protective juga terhadap bosnya padahal sebenarnya belum tentu pemimpinya seperti itu,” tandas Poempida.
Laporan: Muhammad Lutfi