KedaiPena.Com – Pernyataan anggota DPR Charles Honoris soal penyusupan ISIS ke ormas-ormas tertentu dikritik.Â
Adalah Direktur Eksekutif Institute For Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi yang menilai omongan Charles sangat dipaksakan.
“Saya merasa harus mempertanyakan seberapa paham Charles Honoris terhadap ISIS dan aktivitasnya. Meski tidak diragukan bahwa kewaspadaan harus terus dipelihara dan ditingkatkan, mengaitkan eksistensi ISIS di Indonesia dengan ormas tertentu, menurut saya sangat dipaksakan,” kata dia.‎
Fahmi meyakini ISIS memang melirik kawasan Asia Tenggara sebagai medan perang potensial, di luar Timur Tengah dan Eropa. Namun menyusup ke ormas bukan gaya ISIS.
“Karena targetnya adalah penguasaan wilayah, tentu saja kita berhadapan dengan kelompok beserta seperangkat strategi dan taktik yang didukung persenjataan dan logistik memadai. Menyusup ke ormas itu nggak ISIS banget‎,” sambung dia.
Terorisme ISIS adalah serangan taktis terhadap area musuh, sekutunya atau lokasi yang relevan. Area itu kerap bersifat publik, terkesan acak dan dilakukan simultan dengan ledakan, tembakan maupun senjata lainnya sekaligus.
“Ingat, teror bagi kelompok-kelompok ekstrim adalah cara menyampaikan pesan dengan efektif. Kegagalan membedakan radikalisme dengan ekstrimisme menyebabkan berkembangnya kekhawatiran adanya infiltrasi ISIS ke ormas. Kecuali jika tersaji informasi yang valid dari pemangku penanggulangan terorisme,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh‎